GELORA.CO - tum PBNU hingga 3 periode.
Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Gus-gus Indonesia KH Fahrur Rozi menyebut era Gus Dur saat itu sebelum ada reformasi.
Gus Fahrur kemudian menyontohkan apa yang pernah dilakukan KH Hasyim Muzadi menolak menjadi ketum lagi.
"Ya itu kan sebelum era reformasi. Sekarang kan sudah reformasi. Pak Harto juga 6 periode. Menurut saya itu ukurannya Pak Hasyim 2 periode tidak mau maju lagi. Waktu itu kalau mau maju lagi pasti menang. Tapi dia gak mau," kata Fahrur kepada detikcom, Sabtu (9/10/2021).
Gus Fahrur justru mendorong Kiai Said agar maju di tingkat syuriah. Sebab tanfidziyah sudah bukan lagi tingkatnya.
Sedangkan untuk tanfidziyah, lanjut Fahrur, diisi oleh kader-kader muda. Ia kemudian mengibaratkan tanfidziyah sebagai pemain bola dan syuriah adalah pelatihnya.
"Harusnya Pak Said Aqil itu maju ke Rais AM dong. Karena tingkatannya memang sudah syuriah bukan tanfidziyah," tutur pria yang menjabat Wakil PWNU Jatim itu.
Biar tanfidziyah diisi anak-anak muda yang bisa diarahkan. Syuriah ini kan pengarahnya. Biar pemain ini anak-anak muda. Yang sepuh ini pelatih. Pelatih tidak usah menendang bola. Kalau pelatih ikut main di lapangan parah nanti," imbuh Fahrur.
Sebelumnya, Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan siap diminta maju dan memimpin NU lagi melalui Muktamar Desember 2021 mendatang. Hal ini diungkapkan saat sowan di Ponpes Lirboyo Kediri, Kamis (7/10/2021).
"Kalau diminta siap, untuk maju lagi Insya Allah saya siap," kata Kiai Said usai usai ziarah dan pengajian Kemis Legi dengan Kitab Al Hikam di Ponpes Lirboyo Kediri kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Saat ditanya soal pencalonannya sebagai Ketum PBNU 3 periode, Saiq Aqil menyebut dalam aturan AD ART tidak ada batasan.
"AD ART tidak ada masalah. Gus Dur juga 3 kali (Menjabat). Dalam AD ART tidak ada batasan," tegasnya.(detik