GELORA.CO - Sosok Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Solo sangat dirindukan, karena sering membaur bersama rakyat, tidak seperti saat menjadi Presiden yang memilih "kabur" ke Kalimantan Selatan saat didemo mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, Jokowi terlihat seperti ingin menghindar dari segala bentuk hiruk pikuk persoalan yang ada, termasuk adanya berbagai kritik utamanya dari kalangan mahasiswa.
"Mestinya kalau Jokowi masih ingat pada saat memimpin Solo, di mana pada saat terjadi demo, yang bersangkutan seringkali hadir dan membaur bersama rakyat," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/10).
Apalagi kata Saiful, yang demo tersebut dilakukan oleh mahasiswa. Sehingga, semestinya Jokowi dapat mendengar apa yang menjadi aspirasi mahasiswa. Termasuk, langsung mengeksekusi apa yang menjadi masukan, saran dan kritik mahasiswa.
"Bukan malah seperti menjauh dan pergi ke Kalimantan. Dengan demikian, maka publik semakin mencatat dan menyimak perubahan-perubahan Jokowi pada saat sebelum dan sesudah menjadi Presiden," tuturnya.
Karena itu, Saiful menduga gaya kepemimpinan Jokowi saat masih menjadi kepala daerah dengan sekarang menjadi presiden dua periode sangat berbeda. Padahal, masyarakat menginginkan sosok pemimpin yang ingin mendengarkan.
"Termasuk tentu mahasiswa akan sangat senang apabila masukan dan kritikannya didengar, bukan malah seperti menghindar dari apa yang mahasiswa sampaikan," pungkas Saiful. [rmol]