GELORA.CO - Petarung Afghanistan, Javid Basharat, mampu mengalahkan lawannya yang berasal dari Israel, Oron Kahlon. Tensi duel sudah panas sejak di luar octagon ketika Kahlon menyebut Basharat sebagai teroris.
Basharat dan Kahlon berduel di UFC Dana White's Contender Series. Keduanya beradu mulut di sesi timbang badan pada Senin (25/10) lalu waktu setempat.
Akan tetapi, adu mulut tersebut menjadi begitu personal. Sebelum berpisah, Kahlon mencela lawannya. Basharat dengan marahnya kemudian menunjuk-nunjuk Kahlon.
Melalui media sosial pribadinya, Basharat mengungkapkan bahwa Kahlon kehilangan berat badan tiga pon (1,3 kg). Hal itu menjadi alasan perdebatan verbal di antara keduanya.
Menurut Basharat, Kahlon sengaja mengurangi berat badannya agar keluar dari pertarungan. Akan tetapi, lawannya itu malah menyebut dirinya teroris.
"Pengecut ini ingin keluar dengan menurunkan berat badan sebanyak tiga pon. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan tetap memukulinya," tulis Basharat di Instagram.
"Dia kemudian menyebut saya teroris. Dia ingin reaksi lagi, dia ingin keluar. Sial baginya, saya tidak ke mana-mana! Saya menunggu untuk bertemu dengannya besok," tambahnya.
Rencana Kahlon untuk didiskualifikasi sepertinya gagal. Pasalnya, pertarungan kelas bantam tersebut tetap dilaksanakan di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Selasa (27/10) pagi WIB.
Pertarungan ronde tersebut berhasil dimenangkan oleh Basharat. Petarung berjuluk 'The Snow Leopard' itu menghabisi Kahlon 48 detik sebelum duel usai di ronde ketiga.
Menurut catatan UFC, Basharat sukses mendaratkan 70 dari 110 significant strikes. Ia juga mendominasi pertarungan ground dan akhirnya mengakhiri Kahlon dengan kuncian guillotine choke.
Bisa dibilang, Basharat memulai debutnya di pentas MMA terbesar tersebut dengan sukses. Kini, petarung 26 tahun tersebut memiliki rekor 11-0 sepanjang karier profesionalnya.
Basharat sendiri merupakan petarung asal Afghanistan kedua yang berada di UFC. Satunya lagi adalah Nasrat Haqparast yang berlaga di kelas ringan. [kumparan]