Petani Tebu Tewas Dibantai, Taryadi Anggota DPRD Ditangkap Polisi, Minta Hak Imunitas

Petani Tebu Tewas Dibantai, Taryadi Anggota DPRD Ditangkap Polisi, Minta Hak Imunitas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-KAMIS) Taryadi yang juga anggota DPRD Indramayu ditangkap polisi diduga terkait dengan insiden pembantaian dua petani tebu.

Diketahui Taryadi merupakan anggota dewan dari Fraksi Demokrat.

Haris Solihin Ketua Balitbang DPC Partai Demokrat Kabupaten Indramayu menyerahkan proses hukum kepada pihak yang berwajib.

“Sikap DPC Partai Demokrat kabupaten Indramayu, sebagai anggota Fraksi partai Demokrat DPRD kabupaten Indramayu telah mendalami penyebab konflik, dan tidak membenarkan adanya tindak kriminal,” Kata Haris dalam keterangan tertulis, Selasa, 5/10/2021.

Haris menyebut proses penangkapan Taryadi yang dilakukan oleh kepolisian, meminta sikap pimpinan DPRD Kabupaten Indramayu, terkait hak imunitas anggota DPRD.

Pihak DPC Partai Demokrat Kabupaten Indramayu juga akan mempersiapkan bantuan hukum kepada Taryadi sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat Dprd Kabupaten Indramayu.

“Mengajukan hearing kepada pimpinan DPRD, melalui fraksi DPRD, untuk meminta penjelasan dari pihak-pihak terkait yakni PG Rajawali, Perum Perhutani, Polres Indramayu, dan pihak-pihak lain yang dipandang perlu, sehingga dapat menjadi bahan secara utuh guna mencari solusi,” ujarnya.

Diketahui pihak kepolisian mengamankan 20 orang terkait dengan bentrokan maut di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Diantara 20 orang itu termasuk Taryadi yang diduga terlibat dalam aksi pembantaian yang menewaskan dua orang petani di Indramayu.

"Polres Indramayu sudah mengamankan 20 orang untuk dilakukan pemeriksaan guna mencari penyebab adanya perkelahian itu," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung.

Namun sejauh ini, menurut Erdi, belum ada di antara mereka yang ditetapkan sebagai tersangka dalam bentrokan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia itu.

"Masih didalami, karena ini belum 24 jam ya, yang meninggal itu dari kelompok penggarap lahannya," kata Erdi.

Selain itu, 20 orang itu juga masih ditahan untuk menjalani pemeriksaan guna mencari penyebab atau pemicu bentrokan tersebut.

"Karena pada saat pengamanan, itu perkelahiannya sudah terjadi, orang-orang yang diamankan itu juga yang diduga melakukan tindakan pidana," katanya pula.

Ia memastikan kondisi lahan tebu di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang juga berbatasan dengan Kecamatan Majalengka itu sudah kembali kondusif.

"Aparat keamanan TNI dan Polri mengamankan supaya situasi kondusif, sehingga petani lahan tebu itu aman," katanya lagi. [indozone]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita