Pertemuan Istimewa Putin-Bennet di Sochi, yang Pertama dan Terlama

Pertemuan Istimewa Putin-Bennet di Sochi, yang Pertama dan Terlama

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tidak cukup waktu yang sebentar untuk berbicara dengan orang nomor satu di Rusia. Perdana Menteri Naftali Bennett akhirnya memperpanjang masa kunjungannya di Sochi yang semula dicanangkan hanya tiga jam saja.

"Luar biasa, pertemuan dengan Presiden Putin sangat mendalam, hangat, dan akrab," ungkap Bennett menurut salah satu staf kantor perdana menteri.

Bennet tiba Sochi, Rusia, pada Jumat (22/10) untuk mengadakan pertemuan pertamanya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kedua pemimpin bertemu pada pukul 10 pagi waktu setempat dan membahas isu-isu penting termasuk hubungan kerja sama, seperti dilaporkan TASS.

Sambutan hangat dan keakraban yang ditunjukkan Presiden Vladimir Putin menjadikan pertemuan itu berlangsung lama, bahkan memakan waktu hingga lima jam. Bennet dan rombongan yang semestinya kembali ke Israel setelah siang hari, akhirnya memutuskan untuk bermalam, setidaknya hingga Sabtu sore atau setelah Sabat.

Sesuai dengan tradisi Yahudi, seseorang dilarang beraktivitas menjelang Sabat, yaitu dari Jumat sore atau matahari terbenam, hingga Sabtu malam. Selama masa itu, orang Yahudi tidak dapat menggunakan transportasi, termasuk pesawat.

Setelah melakukan pembicaraan yang akrab, keduanya pergi berjalan-jalan di sekitar kediaman Putin, kemudian berjalan melalui jalan menuju laut, menikmati keindahan Sochi.

Staf kantor Bennet melaporkan, kedua pimpinan tampaknya tengah mengembangkan ikatan pribadi. Ini seperti meneruskan apa yang dikatakan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, bahwa hanya hubungan pribadinya yang mendekatkannya dengan Putin yang membuat hubungan Israel-Rusia tetap akrab.

Putin sendiri mungkin membutuhkan waktu untuk membangun hubungan yang sama dengan Bennett, terutama ini adalah pertemuan pertamanya.

Namun, Bennett justru mendapatkan kesan yang mendalam. Pertemuan pertama sekaloigus terlama itu telah mendekatkannya dengan pribadi Putin.

Pada awal pertemuan, Putin mengatakan kepada Bennett bahwa kedua negara memiliki banyak masalah untuk didiskusikan, tetapi juga banyak peluang untuk kerjasama, khususnya dalam memerangi terorisme.

Putin berharap hubungan Israel-Rusia ke depannya dapat berlanjut dengan lancar.

"Kami akan dengan senang hati memperkuat hubungan antara kedua negara,” katanya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita