GELORA.CO-Slamet Ramadhan, seekor macan tutul jawa (Panthera pardus melas) penghuni kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), terus dipantau kondisinya melalui kamera jebakan yang dipasang.
Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGC Robi Gumilang mengatakan Slamet Ramadhan diketahui dalam kondisi sehat berdasarkan hasil dokumentasi terakhir melalui kamera jebakan.
"Dokumentasi terakhir di September itu ada di Lempong Balong, kemudian Maret ada di sekitar Bedeng wilayah Argamukti, itu masih sehat kondisinya. Terakhir dilihat warga di Malarhayu, Majalengka," kata Robi, Sabtu (8/10/2021).
Robi menejelaskan melimpahnya makanan bagi Slamet dihutan Gunung Ciremai serta masih terjaganya kelestarian alam menjadi daya dukung macan jantan tersebut sehat.
"Untuk mangsanya berlimpah, ada kijang babi hutan, ayam, surili, lutung dan monyet. Tapi kalau untuk favoritnya itu ya jenis primata tadi, lutung, surili, monyet," ujarnya.
Guna memonitor kondisi Slamet, Balai TNGC diketahui telah memasang 12 kamera jebak yang disebar ke sejumlah titik. Kamera jebak tersebut nantinya akan mendokumentasikan kondisi Slamet maupun hewan lainnya.
"Untuk monitoring kita melakukan pengamatan di lapangan rutin dan eksplorasi. Untuk mendokumentasikan melalui kamera trap yang dipasang, kita pantau tiap 1-2 bulan. Kamera trap ada 12, 6 di Kuningan dan 6 di Majalengka," ujarnya.
Menurut Robi, selain Slamet Ramadhan, di kawasan TNGC juga terdapat macan tutul jawa lainnya. Diperkirakan ada 2-4 macan tutul yang saat ini menjadi penjaga hutan Gunung Ciremai.
"Kalau secara laporan masyarakat ada 2-4 ekor. Tapi kalau yang terekam kamera trap baru dua semuanya jantan, satu tutul kuning dan satu tutul hitam, si Slamet Ramadhan ini," ucap Robi.
Sekadar informasi, Slamet Ramadhan dilepasliarkan pada Juli 2019 lalu. Slamet sebelumnya dievakuasi karena turun ke perkampungan warga Desa Cimalingping, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang pada 1 Juni 2019.(detik)