Pekerja Pinjol Kerja Hampir 11 Jam Per Hari, Gaji Cuma Rp 1,4 Juta

Pekerja Pinjol Kerja Hampir 11 Jam Per Hari, Gaji Cuma Rp 1,4 Juta

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Kisah penderitaan akibat pinjaman online (pinjol) tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang meminjam uang dari aplikasi pinjol itu sendiri. 

Pekerjanya juga 'menderita' dengan gaji di bawah UMR, mereka juga bekerja lebih dari 8 jam per harinya.

Seperti yang dialami oleh Ade Afifah, pekerja di kantor PT Indo Tekno Nusantara, perusahaan collector pinjol yang berlokasi di Rukan Crwon Green Lake City, Cipondoh, Tangerang. Jam kerja dan upah yang diterima Ade Afifah ini diungkap oleh ibundanya, Liswati.

"Anak saya nangis juga terkait jam kerjanya, kata dia kerja dari pukul 08.30 WIB sampai pukul 19.00 WIB tapi kok aku gajian segini doang," kata Liswati di Tangerang, Kamis (15/10/2021).


Menurut Liswati, anaknya yang bekerja sebagai telemarketing PT ITN itu digaji Rp 1,4 juta per bulan. Setiap bulan ia tidak menyisihkan uang karena hampir separuh gajinya habis untuk bayar kontrakan sebesar Rp 800 ribu.

"Nggak bisa bayar kontrakan rumah. Saya minta untuk sabar, eh dilanjut sama dia kerjanya sampai sekarang," ujarnya.

Liswati tidak mengetahui gaji sebesar itu akan bertambah atau tidak jika anaknya sudah bekerja selama satu bulan penuh.

"Anak saya belum berkeluarga. Eh sampai sekarang kerja nungguin gaji bulan ini eh malah kayak gini," ucapnya sambil sesenggukan.

Liswati mengatakan anaknya menerima bekerja di perusahaan pinjol walau upah di bawah UMR karena sudah menganggur sejak lebaran Idul Fitri lalu. Ade Afifah sendiri bekerja sejak 7 September 2021.

Liswati mengaku dirinyalah yang mencarikan pekerjaan untuk anaknya. Sebelumnya Ade Afifah ingin bekerja di Bekasi tapi tidak diizinkan Liswati.

"Saya pagi-pagi cari lowongan pekerjaan awalnya di sini tutup. Setelahnya ada yang mengabarkan lagi udah buka terus daftar di sini sebagai telemarketing. Di-training dulu sebelum bekerja di sini," tambah Liswati.


Sebelumnya, Liswati datang ke kantor ITN saat digerebek polisi pada Kamis (14/10) kemarin. Liswati menangis karena khawatir anaknya ditahan polisi.

"Anak saya nelpon dari pagi katanya di kantornya ada polisi. Saya udah kalang kabut dari pagi saya nangis," katanya kepada wartawan di lokasi, Kamis (14/10/2021).(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita