GELORA.CO - Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana menanggapi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyindir bahwa Pemerintahan Susilo Bambang Yuddhoyono (SBY) terlalu banyak rapat.
Cipta Panca Laksana menyinggung pernyataan Jusuf Kalla (JK) yang pernah mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dan SBY sebagai Wakil Presiden.
“Saya sih lebih percaya pak JK dari pada politisi tukang mewek dan tukang mencret,” katanya melalui akun Twitter @Panca66 pada Jumat, 22 Oktober 2021.
“Lagian kalau selama 10 tahun nga ambil keputusan mana bisa ekonomi tumbuh rata-rata 6.8%, rasio utang turun, pendapatan per kapita rakyat naik 400% lebih. Emangnya yang sekarang mikir? Iya nga sih?” tambah Panca.
Sebelumnya, Hasto Kristanto menyinggung soal kepemimpinan Jokowi yang terus memberikan arahan, berbeda dengan Presiden RI sebelumnya yang banyak mengadakan rapat tapi tidak mengambil keputusan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka webinar bertajuk “Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata” yang digelar pada Kamis, 21 Oktober 2021.
“Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas,” kata Hasto.
“Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan,” lanjutnya.
Adapun pada tahun 2020 lalu, Jusuf Kalla pernah mengungkap perbedaan antara Jokowi dan SBY dalam pengambilan keputusan.
Menurutnya, Presiden Jokowi rajin menggelar rapat sebab keputusan harus diambil bersama.
“Kalau zamannya Pak Jokowi, semua soal dirapatkan, dirapatkan semua soal. Jadi rapatnya seminggu bisa empat lima kali,” ujarnya, Rabu, 23 September 2020, dilansir dari Merdeka.com.
“(Jokowi) begitu gayanya. Betul-betul keputusan diambil bersama,” imbuhnya.
Sementara, menurut Jusuf Kalla, SBY mengambil keputusan lebih cepat, ringkas, dan lebih terarah.
“(SBY) lebih ringkas, lebih terarah, leih cepatlah kita mengambil keputusan,” ungkapnya. [terkini]