Paundra Singgung Darah Soekarno-Karma Gegara Suksesi Mangkunegaran?

Paundra Singgung Darah Soekarno-Karma Gegara Suksesi Mangkunegaran?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Salah satu calon penerus takhta Pura Mangkunegaran, GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara, menyinggung soal keturunan proklamator Sukarno hingga bicara karma. Pernyataan itu pun menimbulkan tanda tanya kepada siapa pernyataan itu ditujukan, dan apa maksudnya?

Dalam pernyataannya, Paundra berbicara tentang keturunan Sukarno, suksesi Mangkunegaran hingga karma buruk. Pernyataan tersebut sempat dia tuliskan sebagai keterangan dalam beberapa foto Instagram @gphpaundrakarna1.

Ada beberapa foto yang dia unggah, namun isi keterangannya sama. Terakhir kali dia mengunggah foto tersebut pada Rabu (13/10/2021).

Apa isinya?

Isinya antara lain ialah penegasan posisi Paundrakarna yang merupakan cucu proklamator kemerdekaan RI Sukarno, putra dari Sukmawati Soekarnoputri, serta cucu dari Mangkunegara VIII. Selain di medsos, Paundra juga mengirimkan tangkapan layar unggahannya itu kepada detikcom melalui WhatsApp.

Poin lainnya ialah Paundra mengatakan menjadi pemimpin kerajaan tidaklah seperti kompetisi ataupun pemilihan legislatif, melainkan atas kehendak Tuhan dan para pendahulu.

Kemudian dia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang menyepelekan dirinya. Paundra juga mengingatkan adanya karma yang buruk.

Berikut isi pernyataan lengkap Paundra yang diterima detikcom:

Anggap saja ini adalah sebuah Peryataan Politik dari saya nggih poro Sedulur ingkang budiman lan berbudi pekerti luhur,,
Mulut saya dan perkataan saya adalah 'Bom Waktu' untuk siapa saja yang tidak baik,, Dan saya sebagai insan Manusia berketuhanan dan sebagai putera Mangkunegaran saya memiliki Hak Prerogatif untuk bicara,,

Jangan menyepelekan diri saya nggiih, karena Malati, angsar/Karma buruk dan Kuwalat adalah ganjarannya,,

Hargailah dan orangkanlah saya, hargailah para Pendahulu, hargailah eyang saya Presiden Sukarno, hargailah Ayahanda saya, hargailah Ibu saya, hargailah adik semata wayang saya, hargailah Keluarga Besar Mangkunegaran terlebih haruslah menghargai Abdi-Abdi/kawulo alit di Puro Mangkunegaran agar rasa respek, sikap baik saya dan ketulusan dari saya/dari kami pada panjenengan-panjenengan tidak hilang dan tidak berubah menjadi kebencian,,

Untuk menjadi Raja itu bukanlah sebuah Kompetisi, bukanlah Pemilihan Legislatif, bukanlah ajang pencitraan, bukanlah dengan kepentingan Pribadi yang dilandasi Ego dan Ambisi Pribadi apalagi golongan,, Tetapi tak lain dan tak jua adalah mutlak atas Kuasa, atas Kasih, atas Kehendak, atas Rahmat dan Bimbingan dari Gusti Allah SWT Tuhan seru sekalian alam beserta para Pendahulu,,

Ingatlah masih ada kekuatan lain yang lebih besar dari kekuatan kita Manusia dengan upaya-upaya dari Pribadi Pribadi, dari Oknum-Oknum yang tidak baik dengan mengHalall'kan segala cara yang makin mencoreng nama baik nama besar Mangkunegaran terlebih nama harum para Pendahulu,,

Dan ingatlah selalu saya Trah Rembesing Madu, saya cucu Presiden Sukarno, saya Putro Dalem putera sah Ayahanda saya, saya cucu dari Kanjeng Gusti Mangkunegoro VIII dan Gusti Puteri Mangkunegoro VIII,, Ingatlah akan Karma, Hukum tabur-tuai, Malati dan Kuwalat itu jelas-jelas ada dan pasti terjadi bagi siapapun yang tidak baik pada saya dan Puro Mangkunegaran,,
Salaaam,,,

Terkait suksesi Mangkunegaran?

Belum diketahui apa maksud dan kepada siapa pesan tersebut ditujukan. Namun terkait isu suksesi, dalam beberapa waktu terakhir muncul nama baru calon penerus selain Paundra dan GPH Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo, yakni cucu pahlawan nasional Moh Yamin sekaligus cucu Mangkunegara VIII, KRMH Roy Rahajasa Yamin.

Saat dimintai konfirmasi lebih lanjut, Paundra tidak lagi merespons pesan WhatsApp. detikcom juga berusaha menghubungi melalui telepon namun belum juga direspons.

Putra mendiang Mangkunegara IX, Paundrakarna Jiwa Suryanegara, tiba-tiba muncul dan memberi pernyataan politik. Foto: Tangkapan layar akun medsos


Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN), Satyotomo, mengatakan tidak ada masalah yang terjadi di internal keluarga, termasuk kaitannya dengan suksesi Mangkunegaran. Menurutnya, Paundra sekadar menyampaikan unek-unek di media sosial.

"Saya sudah baca tulisan Mas Paundra. Saya itu mengenal sejak beliau kecil. Memang itu hal yang biasa dilakukan Mas Paundra. Tapi tidak ada masalah kok," kata Satyotomo saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/10/2021).

Mengenai kemunculan Roy, Satyotomo menyebut sejarah suksesi Mangkunegaran memang cukup demokratis. Sehingga, Roy dinilai bisa menjadi alternatif selain Paundra dan Bhre.

"Kalau melihat dari sejarah, Mangkunegaran itu demokratis, takhta tidak selalu turun kepada putra, tapi bisa cucu, adik, dan sebagainya. Boleh saja Mas Roy, tapi nanti tentunya yang akan mengambil keputusan adalah keluarga," katanya.

Selengkapnya tentang sosok cucu M Yamin yang jadi salah satu calon suksesor Pura Mangkunegaran...

Siapakah Roy Rahajasa Yamin?

Roy adalah cucu dari pahlawan nasional Mohammad Yamin sekaligus cucu Mangkunegara VIII. Ibunya, GRA Retno Satuti adalah kakak dari Mangkunegara IX.

Roy pernah menjadi ketua umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang merupakan penyedia internet Indonesia. Dia kini menjabat Direktur Hotel Dana di Solo yang dikelola Yayasan Suryo Sumirat milik Pura Mangkunegaran.

Mantan Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN), KRTH Hartono Wicitrokusumo menilai Roy cocok menjadi penerus takhta Mangkunegara IX. Dia melihat Roy memiliki jiwa kepemimpinan dan aktif dalam kegiatan Pura Mangkunegaran.

"Kalau dilihat idealnya, Mas Roy ini memenuhi syarat. Beliau punya jiwa kepemimpinan, aktif di Mangkunegaran sejak dulu," kata Hartono saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/10).

Dia juga menyebut Roy memiliki kedekatan dengan Gusti Jiwo, sapaan akrab Mangkunegara IX. Roy pernah ditunjuk memimpin kirab pusaka malam 1 Sura. Paundra dan Bhre pun pernah ditunjuk untuk memimpin upacara yang sama.

"Mas Roy beberapa kali ditunjuk sebagai pimpinan pada kirab pusaka malam 1 Sura," katanya.

Meski begitu, Hartono mengatakan seluruh keputusan nantinya diambil oleh keluarga. Saat ini, pihak keluarga masih menunggu peringatan 100 hari wafatnya Mangkunegara IX.[detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita