GELORA.CO - Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo, menilai langkah Presiden Jokowi dalam memilih orang-orang terdekatnya sebagai Tim Seleksi KPU dan Bawaslu akan memunculkan polemik.
Terlebih lagi, kata Kunto, apabila di akhir pertarungan poltiik tersebut hanya akan memunculkan dua pasang calon presiden.
“Kalau nantinya hanya memunculkan dua pasang calon dengan margin yang sempit pastinya akan ada polemik baru di 2024,” ujar Kunto kepada GenPI.co, Rabu (19/10).
Dirinya lantas menilai bahwa tanah air kini sedang mengalami krisis legitimasi. Terlebih lagi banyak isu yang mengatakan bahwa presdien ingin memperpanjang masa jabatan atau amendemen tiga periode.
“Menurut saya, kita sedang mengalami krisis legitimasi. Dengan banyak rumor atau wacana tiga periode, perpanjangan masa jabatan, kemungkinan memunculkan dua pasang calon presiden,” katanya.
Tidak hanya itu, Kunto juga menilai dominasi pihak pemerintah dalam Timsel yang dibentuk Jokowi akan menimbulkan krisis kepercayaan pada masyarakat dalam waktu dekat.
“Ini krisis kepercayaan yang pasti akan mengganggu legitimasi pelaksanaan pemili dan akhirnya akan menganggu efektifitas pemerintahan yang akan datang,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Kunto menyarankan agar orang-orang yang menjadi Timsel seharusnya dilegitimasi dengan menguji kelayakannya.
Sayangnya, menurut Kunto, langkah yang diambil oleh Jokowi tidak melanggar hukum. Kendati demikian, dirinya mengatakan bahwa ada asas-asas yang harus dijuntung untuk mendapatkan juri yang kompeten.
“Asas kepantasan, netralitas, dan imparsialitas harus dijunjung tinggi untuk mendapatkan wasit yang baik dan dianggap kredibel,” katanya.
Dirinya mengaku khawatir langkah presiden justru menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemilu pada 2024 nanti.
“Jangan sampai wasitnya sudah dituding main mata duluan dan membuat orang tidak percaya dengan hasil pemilu nantinya,” tandas Kunto. [genpi]