GELORA.CO - Kejadian lucu menimpa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat meninjau pameran batik, di Ndalem Wuryoningratan Solo, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu ternyata salah kostum sehingga pihak penyelenggara acara memintanya untuk ganti pakaian dengan mengenakan kemeja batik.
Awalnya, saat turun dari mobil, Sandiaga mengenakan kaus polo berwarna biru tua dengan tulisan ‘Indonesia Care' di bagian dada sebelah kiri. Kedatangannya didampingi oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Setelah itu mereka pun berjalan masuk ke dalam Ndalem Wuryoningratan yang menjadi lokasi pameran batik. Pameran dengan tema ‘Living in Heritage' itu memajang sejumlah koleksi ekslusif Batik Danar Hadi hasil karya maestro batik Indonesia, mendiang Santosa Doellah.
Saat akan memulai peninjauan, putri mendiang Santosa Doellah yang bernama Diana Santosa pun ‘protes' ke Sandiaga karena tidak memakai pakaian batik.
Sejurus kemudian Diana yang menjabat sebagai Managing Director Batik Danar Hadi itu pun membawakan satu kemeja batik lengan pendek.
Menparekraf itu diminta untuk mengganti kaus polo yang dikenakannya dengan kemeja batik tulis itu. “Ini nanti saya bayar lho batiknya,” celetuk Sandiaga.
Lantas Sandiaga pun tidak bisa menolak permintaan tersebut. Apalagi Diana juga merupakan sahabat dekat sang istri, Nur Asia Uno. Kemudian ia pun mengganti pakaiannya tidak di dalam kamar pas, melainkan di belakang lembaran kain batik yang dipajang dalam pameran itu.
Setelah itu, Sandiaga langsung keluar untuk mengulangi kembali momen kedatangannya dari awal. Lantas, istrinya yang datang ke tempat pameran itu lebih awal langsung mendampinginya. Bahkan, mereka berdua pun didapuk untuk melakukan proses cap batik berdua.
Momen itu pun disaksikan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan mantan pebalap F1 asal Solo Rio Haryanto. Usai sukses membatik dengan cap, pasangan suami istri itu pun terlihat girang.
Setelah membatik, Sandiaga dan Gibran langsung berjalan ke ruang sebelah yang difungsikan sebagai Museum Batik Danar Hadi. Sandiaga pun takjub dengan koleksi batik yang dimiliki di museum itu. Selain memiliki koleksi batik tua, museum itu juga menyimpan koleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia. “Semua batik ada di sini,” ujarnya.
Tak hanya itu, di sela-sela mengunjungi museum itu, Sandiaga Uno dan istri serta Gibran didaulat untuk ikut mewarnai batik dengan spidol.
Kebetulan pada momen itu juga digelar lomba mewarnai pola batik yang diikuti siswa SD dan SMP.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengaku sangat kagum dan terkesan saat melihat dari dekat koleksi batik yang dimiliki Museum Batik Danar Hadi. Ia pun melihat bahwa koleksi batik yang ada di museum itu merupakan wisata berbasis heritage, yakni batik. “Ini merupakan kesan yang sangat mendalam. Hari ini di Batik Danar Hadi, kita melihat satu kearifan lokal dan pelestarian budaya kita,” kata dia.
Ia pun berharap nantinya ketika pariwisata sudah mulai pulih usai pandemi diharapkan museum batik ini menjadi andalan untuk tempat kunjungan wisatawan.
Untuk mendukung itu, ia pun berjanji segera memfasilitasi untuk pemasangan aplikasi PeduliLindungi di museum tersebut sehingga wisatawan bisa segera berkunjung ke objek wisata heritage itu.
“Kita ingin museum batik ini menjadi tempat utama kunjungan wisatawan pasca pandemi atau di tengah-tengah pandemi dengan protokol kesehatan. Nanti PeduliLindungi QR code akan diinstal di sini sehingga semuanya terintegrasi,” katanya.[viva]