GELORA.CO - Sosok Menteri Koordinator Bidang Perekonomin Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan jadi perbincangan hangat lantaran namanya tercantum dalam polemik pajak Pandora Papers.
Kedua nama pejabat pemerintah itu terungkap usai bocornya dokumen yang berisi finansial rahasia yang berasal dari 14 agen pengatur perusahaan cangkang di seluruh dunia.
Airlangga dan Luhut pun kini jadi perbincangan hangat pubik di jejaring media sosial.
Kini muncul pula sebuah poster berisikan kasus Airlangga dan Luhut di Pandora Papers yang kemudian dibandingkan dengan kondisi rakyat kecil.
“Pandora Papers: Rakuat biasa diminta rajin bayar pajak.. tapi Pejabat bebas enggak bayar pajak, karena duitnya diumpetin di perusahaan bodong, yang beropersai di negara suaka pajak..,” ungkap sebuah kalimat dalam poster tersebut, dikutip Hops.id pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Salah satu akun jejaring media sosial yang mengunggah ialah akun Twitter @Wawat_Kurniawan.
Sontak postingan dari akun tersebut mendapat berbagai komentar dari warganet. Bahkan ada pula seruan yang meminta agar pejabat yang terlibat dalam kasus pajak tersebut, khususnya Airlangga dan Luhut ditangkap.
“Tangkaplah jangan hanya rakyat dikejar-kejar pajak, gaji enggak seberapa pajak di potong tiap bulan, THR dipajak, belanja dipajak. Sialan lo!,” balas akun @Sean_***.
“Dan mereka berada didalam kekuasaan… Sangat memalukan, di korea yg kek gini dah mengundurkan diri,” kata akun @Sutan***.
“Dua orang yang memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis,” ujar akun @Perdana***.
“Jabatan digunakan untuk merampok negara sendiri demi kekayaan pribadi. Apa dia tidak paham akan sumpah jabatan yg dia ucapkan dg mengatasnamakan tuhan. Tuhan saja dia tidak takutin. Apa lagi manusia,” imbuh akun @Indot***.
Dalih Partai Golkar soal kasus Airlangga dan Pandora Papers
Partai Golkar menganggap terseretnya nama Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomi Airlangga Hartarto dalam laporan Pandora Papers masih sebatas rumor.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus mengatakan pihaknya masih mencoba menelusuri sumber yang belum diketauui. Golkar mata Lodewijk terus memonitor masalah terkait Pandora Papers.
“Ya kami akan mempelajari terus ya, ya itu sempat jadi rumor juga, enggak bagus buat kita. Sedang kita konsentrasi ke PON, (HUT) TNI, terus ada isu-isu seperti itu. Mudah-mudahan ada kejelasan ya,” kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Lodewijk menilai bahwa sumber yang menyeret nama Airlangga ke dalam laporan Pandora Papers juga belum jelas. Karena itu ia tidak banyak komentar menyoal tersebut.
“Belum tahu, saya belum tahu. Tapi kalau kami baca di media sosial katanya, sumbernya juga belum jelas. Tapi memang ada satu media cetak secara nasional sudah menyampaikan hal itu,” kata Lodewijk.
Selain Airlangga, laporan Pandora Papers turut menyeret Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut diketahui merupakan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar. Menanggapi itu, Lodewijk tidak banyak komentar.
“Ya kami tunggu saja deh. Tidak usah berkembang lagi,” kata Lodewijk. [hops]