GELORA.CO - Momen kepulangan atlet PON dari Nusa Tenggara Timur (NTT) cabang olahraga Muay Thai, Susanti Ndapataka, viral di media sosial (medsos). Sejumlah pihak menyayangkan peraih medali emas pertama di PON XX Papua itu hanya dijemput menggunakan mobil pikap usang.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT Andre Koreh menyayangkan kepulangan Susanti yang tanpa melalui koordinasi. Akhirnya sang atlet bersama pelatihnya terpaksa naik pikap saat tiba di Bandara El Tari, Kupang.
"Semestinya kepulangan dari atlet diketahui oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi NTT sebab mereka yang mengelola dana hibah PON," kata Andre seperti dilansir Antara, Rabu (6/10/2021).
Andre mengaku saat ini berada di Papua untuk menyaksikan pertandingan berbagai cabang olahraga dari kontingen NTT yang diikutsertakan dalam PON XX Papua.
Ia mengatakan bahwa ada dana untuk transportasi atlet. Namun KONI sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena Pemda yang mengelola dana hibah PON, termasuk biaya transportasi atlet dan seluruh kontingen dari Kupang menuju Papua dan sebaliknya.
"Semestinya KONI yang kelola anggaran PON, tapi kemudian diambil alih sesuai kebijakan Pemda. Katanya, selama ini kurang tepat dikelola KONI," katanya.
Ia mengungkapkan selama ini Pemda tidak pernah berkoordinasi dengan KONI soal penjemputan atlet. Walaupun saat penjemputan atlet Muay Thai NTT itu ada beberapa pengurus KONI NTT hadir atas inisiatif pribadi.
"Bagaimana mau koordinasi, nama saya saja tidak tercatat dalam daftar kontingen PON NTT sebagaimana SK Gubernur NTT tentang Kontingen Provinsi NTT pada PON XX Papua. Padahal saya Ketua Umum KONI NTT," kata Andre.
Ia menambahkan saat penjemputan memang ada beberapa pengurus KONI, tetapi itu inisiatif pribadi.
"Dan karena tidak ada koordinasi, dampaknya ya, seperti yang kita lihat melalui video dan foto yang menyebar tadi," ucapnya.
Ia pun berharap agar kejadian yang dialami oleh atlet NTT itu tidak terjadi lagi dan kali ini menjadi pembelajaran.
"Ya, semoga ini jadi pelajaran supaya kita bisa lebih menghargai atlet," ungkap Andre. [detik]