GELORA.CO - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin mengatakan, posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tataran global saat ini cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dari negara-negara di dunia.
Berdasarkan data State of Global Islamic Economy (SGIE) Report tahun 2020-2021, disebutkan bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia juga tercatat terus mengalami perbaikan.
"Dan pada tahun 2020 berhasil menduduki peringkat keempat dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menjelaskan, State of Global Islamic Economy (SGIE) Report tersebut merupakan referensi penting bagi negara-negara di dunia, khususnya negara-negara anggota OKI, untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah ke depannya.
"Yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fashion muslim, obat-obatan halal, Puspitek halal, dan produk makanan halal," ujarnya.
Dari indikator-indikator tersebut, Ma'ruf mengatakan bahwa posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia rata-rata masuk dalam peringkat 10 besar. Bahkan, dua segmen di antaranya berhasil masuk ke dalam peringkat lima besar dunia. "Yaitu sektor makanan dan minuman halal, serta sektor fashion atau pakaian muslim," kata Ma'ruf.
Melihat capaian prestasi tersebut, maka bukan hal yang tidak mungkin bagi Indonesia untuk menjadi negara nomor satu, dalam hal pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga, Indonesia pun diyakini Ma'ruf akan mampu menjadi pemimpin pada sektor industri halal di masa yang akan datang.
Apalagi, lanjut Ma'ruf, peluang Indonesia tersebut juga didukung oleh potensi yang dimiliki dan keberhasilan yang dicapai saat ini, antara lain seperti market share keuangan syariah Indonesia yang per Desember 2020 telah mencapai 9,89 persen.
"Itu menandakan adanya peningkatan, dan diharapkan dapat terus berupaya untuk mengejar negara besar lainnya yang memiliki market share ekonomi syariah lebih dari 10 persen," ujarnya.[viva]