GELORA.CO -Pernyataan Gubernur Lemhanas, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, yang menyebut jika narasi TNI bersama rakyat adalah keliru, terus menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.
Karena dengan pernyataan itu, Agus Widjojo juga menyatakan bahwa sesungguhnya TNI adalah milik Presiden. Sehingga yang disampaikan Agus menyisakan pertanyaan terkait asal muasal TNI, yang sebenarnya publik mengetahuinya berasal dari rakyat.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL melalui sambungan telpon, Jumat (15/10).
"Itu (pernyataan Agus Widjojo) yang jadi pertanyaan kita semua. TNI kan lahir dari rakyat," ujar Ujang.
Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai, TNI memang alat negara yang bisa dikendalikan oleh Kepala Negara dalam setiap melancarkan tugas kenegaraannya.
"TNI alat negara, usernya memang presiden. Presiden yang pegang kendali. Namun persoalannya apakah TNI tak boleh membela rakyat yang tertindas?" tutur Ujang penuh heran.
Atas dasar itu, Ujang menyebut TNI yang notabene berasal dari rakyat dan dipegang presiden bukan berarti narasi TNI bersama rakyat itu keliru.
"Meskipun setelah lahir dari rakyat, lalu tumbuh, dewasa, dan besar dipegang oleh presiden," tukasnya.(RMOL)