GELORA.CO -Masyarakat Indonesia harus hati-hati dalam menyikapi kemunculan sejumlah nama yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie meminta masyarakat benar-benar selektif dalam memilih. Sebab, model transaksional, politik identitas, oligarki, dan capres boneka masih akan muncul pada Pilpres 2024 mendatang.
Jangan sampai, publik terjebak pada pencitraan yang dilakukan para kandidat selama ini. Publik harus mulai belajar pada kesalahan memilih calon yang hanya modal citra tanpa kompetensi.
“Jangan memilih capres pencitraan doang, terlalu banyak janji dan irasional,” katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa (19/10).
Jerry Massie yakin kelompok oligarki tidak akan tinggal diam melihat Pilpres 2024. Mereka pasti akan memunculkan kembalin capres boneka yang bisa dikendalikan.
Untuk itu, dia ingin publik tidak terlena dan terpengaruh akan rayuan palsu dari capres boneka tersebut. Publik harus belajar dari pengalaman.
Terlebih saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada masalah utang yang membengkak hingga mencapai Rp 6.500 triliun dan diprediksi menjadi Rp 10 ribu triliun di akhir masa jabatan Jokowi.
“Saya takutkan negeri ini dikuasai asing. Lantaran utang jumbo yang kian menggila, Kalau Indonesia dipimpin orang bijaksana dan cerdas, dia tahu akan dibawa kemana bangsa ini. Bahkan dia tak akan dikibulin,” tegasnya.
“Jadi sekali lagi, jangan pilih capres pencitraan yang cuma jadi sapi perah oligarki,” tutup Jerry Massie. (RMOL)