GELORA.CO - Cuitan Natalius Pigai yang ramai dianggap rasis ditegaskan tidak mewakili warga Papua. Hal itu diungkapkan warga Papua yang tinggal di Jawa Tengah.
"(Cuitan) Natalius Pigai tidak mewakili orang Papua. Orang Papua itu banyak, lho," kata Gabriel Ndawi di Semarang, Senin (4/10/2021).
Gabriel Ndawi atau yang akrab disapa Gandi adalah salah satu warga asal Merauke, Papua, yang sudah puluhan tahun hidup di Jawa Tengah. Ia cukup senior di Jawa Tengah sebagai warga yang datang dari Papua.
Pigai dalam cuitannya menyebut "jangan percaya orang Jawa Tengah" sebelum menyebut nama Jokowi dan Ganjar. Gandi pun menjelaskan dirinya yang sudah ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah sejak usia sekitar 20 tahun merasakan kehangatan di mana ia tinggal.
"Orang-orang di Jawa Tengah luar biasa. Saya hidup dengan orang Jawa Tengah puluhan tahun. Orang lain mau bicara orang Jawa Tengah gimana, terserah," ujarnya.
"Kalau menganggap ada orang tidak baik, di seluruh dunia ada orang tidak baik," imbuhnya.
Gandi yang sudah menyelesaikan pendidikan Magister Hukum di Untag Semarang itu juga menjelaskan ungkapan Pigai memang hak kebebasan berpendapat. Namun karena Indonesia negara hukum, jika ada yang melaporkan ke ranah hukum maka itu juga hak dari yang melaporkan.
"Ini negara hukum. Apapun yang setiap melakukan sesuatu berdasarkan atas landasan hukum entah bidang apapun. Karena buntutnya akan berhubungan dengan hukum. Siapapun yang mau melapor itu hak. Pak Jokowi pernah bilang 'yang mau kritik, itu hak'. Tapi itu harus bisa dibuktikan," jelasnya.
Untuk diketahui, Natalius Pigai jadi sorotan karena dinilai telah menyampaikan pesan bernuansa rasialisme terhadap orang Jawa Tengah, Jokowi dan Ganjar Pranowo. Namun Pigai membantah hal ini saat dimintai konfirmasi.
"Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa Papua dgn kata2 rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan)." demikian cuitan Pigai lewat akun Twitter-nya @NataliusPigai2 seperti dilihat detikcom, Sabtu (2/10).
Kelompok Bara Nusantara melaporkan mantan Komisioner Komnas HAM itu ke Polda Metro Jaya buntut cuitannya yang diduga rasis. Namun Laporan tersebut diarahkan ke pihak Mabes Polri
"LP-nya kan dianjurkan untuk diperkuat di Mabes Polri," kata pengacara kelompok Bara Nusantara Muhammad Zaenal Arifin di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/10).(detik)