GELORA.CO - Hubungan antara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri ternyata sudah tidak harmonis sejak awal. PDI Perjuangan merasa jatah mereka disabotase.
Begitu cerita Jurubicara Gus Dur, Adhie M. Massardi saat berbincang dengan wartawan senior Hersubeno Arief di kanal YouTube Hersubeno Point bertajuk "Megawati Kudeta Gus Dur. Jubir Gus Dur: Pernyataan Demokrat Banyak Benarnya" yang tayang perdana hari ini, Rabu (6/10).
"Memang hubungan antara Presiden (Gus Dur) dengan Wakil Presiden (Megawati) itu enggak harmonis," ujar Adhie seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu siang (6/10).
Karena, berdasarkan yang didengar Adhie dari teman-teman di PDIP, mereka merasa bahwa jabatan Presiden adalah hak Megawati.
"Jadi sejak hari pertama beliau (Megawati) dilantik jadi Wakil Presiden itu, PDIP merasa bahwa jatahnya disabotase oleh Gus Dur. Karena itu, mungkin di dalam pikiran teman-teman PDIP, Mega itu memang harus jadi Presiden, apapun yang terjadi," jelas Adhie.
PDIP pun memanfaatkan momentum saat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Sidang Istimewa terkait pergantian Kapolri pada waktu itu yang dianggap Gus Dur tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan DPR.
"Nah mungkin karena ada beberapa persoalan juga antara Gus Dur dengan oposisi dengan parlemen, mungkin ini dimanfaatkan juga," pungkas Adhie. (RMOL)