GELORA.CO - Rencana mengubah salah satu jalan di Menteng, Jakarta dengan nama tokoh sekuler Turki, Kemal Pasha Attaturk mendapat kecaman sejumlah pihak. Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid bahkan meminta usulan ini agar dikaji ulang.
“Usulan tokoh sekuler Turki Kemal Pasha Attaturk untuk jadi nama jalan di Jakarta, hendaknya dikaji ulang,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Sabtu (16/10).
Menurutnya, pemberian nama jalan dengan menggunakan nama pendiri bangsa, Soekarno di luar negeri memang baik. Hanya saja tidak lantas mewajibkan Indonesia memaka nama pendiri bangsa di negeri tersebut untuk menjadi nama jalan di tanah air.
Politisi senior PKS ini mengurai bahwa ada contoh yang bisa diterapkan dalam kasus ini, yaitu nama jalan Soekarno di Maroko. Di mana hingga saat ini tidak ada jalan bernama raja Maroko di Jakarta.
“Boleh saja memberikan nama Jalan Soekarno di Ankara, tapi berlakulah seperti Maroko, di sana ada Jalan Soekarno, tanpa minta nama jalan Raja Maroko di Jakarta,” tutupnya
Indonesia berencana mengganti nama salah satu jalan di daerah Menteng dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Attaturk.
Penegasan ini disampaikan Dutabesar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal, dalam acara Ngopi Virtual, Jumat (15/10).
"Kami sudah meminta komitmen dari pemerintah DKI Jakarta untuk pemerintah memberikan nama jalan dengan founding fathernya Turki di Jakarta," kata Iqbal. [rmol]