GELORA.CO - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan bahwa setiap warga Indonesia wajib menganut paham Pancasila. Menurutnya, tidak ada tempat bagi paham-paham radikal yang bertentangan dengan ideologi negara di Bumi Pertiwi.
"Indonesia ini, Jawa Barat ini selalu kita jaga sebagai provinsi Pancasila. Tidak boleh ada komunis di Jawa Barat, tidak boleh ada khilafah di Jawa Barat kita provinsi Pancasila," ucap Ridwan Kamil di Hotel Preanger, Bandung, Minggu (10/11/2021).
Pernyataan itu untuk merespons dugaan dibaiatnya puluhan warga Garut oleh NII. Doktrin yang disampaikan bahwa Indonesia adalah negara thogut. Menanggapi itu, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dalam perjalanan penghayatan Pancasila, ada segelintir orang yang berusaha membelokan ideologi bangsa.
"Selalu ada upaya membelokkan nilai ideologi pasti. Kita lawan fenomena-fenomena ini, kita tindaklanjuti, kita berantas sampai ke akar-akarnya. Pemuda Jabar dan pemuda Indonesia harus yang Pancasilais," ucapnya.
Diketahui ada puluhan warga Kecamatan Garut Kota, Garut yang dibaiat menjadi NII. "Ajarannya yang diterima ya... menganggap negara ini thogut," kata Lurah Sukamentri Suherman kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
Suherman mengatakan informasi tentang puluhan warga dibaiat masuk NII ini terungkap setelah ditemukan pengakuan salah seorang anak kepada orang tuanya.
Anak tersebut diketahui masih remaja dan berjenis kelamin laki-laki. Ia mengaku telah dibaiat dan disyahadatkan kembali oleh seseorang. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Suherman langsung melakukan pendataan. Hasilnya, diketahui ada 59 orang yang mengaku dibaiat masuk NII.
"Ada 59 kalau didata. Ada orang tua, ada anak-anak," kata Suherman.Kemudian, Suherman langsung menemui keluarga dan anak yang diduga dibaiat untuk bertemu dan menyelesaikan kasus tersebut dengan dibantu pihak terkait.
"Hasil dari tabayun, ada islah alhamdulillah yang bersangkutan menandatangani perjanjian dan akan kembali pada orang tua dan ajaran yang sesuai," ujar Suherman.[detik]