GELORA.CO -Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, sempat membuat heboh ketika mendukung kader 'celeng' yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
Kini dia menyinggung adanya Gerakan 'Banteng Sejati'. Apa maksudnya?
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan polemik banteng vs celeng sudah tidak perlu diungkit lagi. Dia juga mengingatkan agar seluruh pihak berhati-hati dalam memberikan sebutan.
"Sebetulnya hal itu (polemik banteng vs celeng) tidak perlu diperpanjang, saya sampaikan berkali-kali. Dan tidak perlu ada yang memulai," kata Rudy dkepada tim detikcom yang menyambangi kediamannya di Pucangsawit, Solo, Jumat (21/10/2021).
Seperti munculnya istilah celeng, Rudy menilai istilah negatif itu tidak seharusnya muncul dari ucapan elite PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Rudy kemudian melawan dengan perspektif lain.
"Tidak selayaknya lah seorang pemimpin di provinsi dan pusat mengeluarkan kata-kata yang menganggap celeng itu jelek. Celeng itu baik karena jalannya lurus," ujar Rudy.
Sementara Rudy juga memunculkan istilah baru, yakni banteng celengan yang berarti kader yang suka menimbun uang. Yang terbaru, dia menyebut adanya gerakan 'Banteng Sejati' yang juga bisa dipelesetkan menjadi negatif.
"Banteng celengan itu ya yang nyelengi (mengumpulkan) duit terus. Kalau banteng celeng itu lurus berjuang mencari suara demi kepentingan bangsa dan negara," kata Rudy.
"Kalau membuat kata-kata itu mohon dipikir. Kalau membuat 'Banteng Sejati' juga akan dipelesetkan lagi, 'banteng sejahtera adanya upeti', kan juga nggak baik," ungkap Rudy.
Namun dia enggan menjelaskan apakah kader jenis banteng celengan dan banteng sejati betul-betul ada di PDIP.
"Kalau saya enggak pernah mendapat upeti kok, dan tidak pernah meminta upeti. Namanya perjuangan, ngurus partai tidak ada yang tanpa pengorbanan," tegasnya.
Sedangkan terkait kehadirannya dalam polemik banteng vs celeng, FX Rudy menegaskan hanya sekadar ingin menyemangati kader yang disebut celeng.
Sebab menurutnya, para kader tersebut hanya ingin menyampaikan aspirasi.
"Makanya kemarin yang deklarasi jangan disalahkan. Tetapi suka tidak suka kita juga harus menerima kenyataan yang ada karena ketua umum itu diberi hak penuh hak prerogratif," katanya.
Meski demikian, Rudy juga setuju jika para kader yang mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar tetap dipanggil oleh DPP PDIP. Sebab hal tersebut memang melanggar aturan.
"Saya setuju mereka dipanggil (DPP) karena apa yang menjadi instruksi partai ini jangan sampai diabaikan. Jadi saya tidak mau kewibawaan ketua umum saya dicabik-cabik," tutupnya.(detik)