Faldo Jawab Sindiran Rocky Gerung: Jokowi Tak Pernah Klaim Jenius

Faldo Jawab Sindiran Rocky Gerung: Jokowi Tak Pernah Klaim Jenius

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini, menjawab sindiran dari Rocky Gerung terkait pujian jenius yang dilontarkan peneliti National University of Singapore, Profesor Kishore Mahbubani, ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Faldo mengatakan pujian Profesor Mahbubani berdasarkan riset.

"Prof Mahbubani seorang akademisi sekaligus praktisi pemerintahan dari universitas top dunia, eks diplomat juga. Saya sudah baca bukunya soal kemunculan negara super power Asia. Penilaian dari Beliau tentu ada landasan argumentasi dan risetnya," kata Faldo kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).

Faldo memilih berbaik sangka kepada Rocky Gerung. Faldo meyakini Rocky Gerung orang baik.


"Bantahan Pak Rocky yang mengutip pernyataan milenial, seharusnya ditanyakan kepada pihaknya Prof Mahbubani. Biar ruang publik kita diisi dengan banyak ide. Apapun itu, apapun kata yang keluar dari mulutnya Pak Rocky, saya yakin hatinya baik," ujar Faldo.

Menurut Faldo, Jokowi sendiri tak pernah menyatakan dirinya jenius. Jokowi, kata Faldo, hanya terus bekerja untuk mewujudkan cita-cita konstitusi.


"Presiden Jokowi tidak pernah klaim dirinya jenius. Beliau manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangan. Sebagai pemimpin, Beliau hanya kerjakan apa yang harusnya dikerjakan untuk melindungi warga, untuk mencapai cita-cita konstitusional. Itu saja pikiran Beliau," imbuh Faldo.

Sebelumnya, Rocky Gerung menyinggung perihal pujian jenius yang dilontarkan ke Presiden Jokowi. Rocky Gerung mengatakan banyak kaum milenial yang berdiskusi dengannya heran dengan pujian itu.

"Kemarin mereka bingung ini jeniusnya di mana. Ini anak milenial yang ngomong ke saya. Yang protes," kata Rocky Gerung dalam diskusi 'Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid (Jawa Bali-Non Jawa Bali)' yang digelar KedaiKOPI, Jumat (15/10/2021).

Rocky Gerung menyampaikan, para kaum milenial itu mempertanyakan kejeniusan Jokowi. Sebab, menurut mereka, membaca 4 teks saja Jokowi gugup.

"Di mana jeniusnya Pak Jokowi. Membaca 4 teks saja gugup dan gagap. Di mana jeniusnya," ujarnya.

Tak hanya itu, Rocky Gerung mengatakan, para kaum milenial yang berdiskusi dengannya juga menganggap Jokowi pembohong.

"Mereka anggap Presiden Jokowi itu pembohong. Mereka anggap bahwa nggak ada satu pun ide yang bisa mereka promosikan ke temen-temen mereka di luar negeri bahwa Indonesia itu maju," ungkap Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengaku terpaksa menyampaikan ini. Menurutnya, hal ini disampaikan agar ke depannya, elektoral politik harus berbasiskan intelektualitas, bukan elektabilitas.

"Saya sampaikan ini supaya kita mulai mengatur ritme baru, kita mesti andalkan pikiran generasi baru. Karena mereka yang akan jadi sasaran jadi Indonesia yang baru," kata dia.

"Nanti elektoral politik harus berbasis pada intellectuality dan dalam intellectuality itu ada morality, ada integrity. Jadi harusnya intelektualitas mendahului elektabilitas. Itu yang mestinya," imbuh Rocky Gerung.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita