GELORA.CO - Facebook, WhatsApp, dan Instagram kompak tumbang kurang lebih 6 jam lamanya pada Senin malam.
Karena kejadian itu, Mark Zuckerberg mengalami kerugian hingga US$ 5,9 miliar atau setara Rp 85 triliun.
Saham Facebook yang diperdagangkan pada hari Senin anjlok hingga 4,9%. Di mana hal tersebut terjadi setelah aplikasi dan platform berbagi foto Instagram down untuk ribuan pengguna.
Beberapa media seperti Bloomberg bahkan menyebut Mark Zuckerberg mengalami kerugian terus naik hingga US$ 7 miliar atau setara Rp 99,4 triliun. Hampir Rp 100 triliun Mark Zuckerberg kehilangan hartanya hanya dalam semalam.
Mengutip dari Forbes, Selasa (5/10/2021) kini kekayaan Zuckerberg menjadi US$ 117 miliar dan menjadi orang terkaya keenam di dunia. Bos Facebook lainnya, Chief Operating Officer (COO) Facebook, Sheryl Sandberg kekayaannya juga menyusut menjadi US$ 1,9 miliar.
Ada dua penyebab yang membuat saham Facebook tertekan. Pertama, akibat lamanya waktu tumbang media sosial itu dan kedua diperkirakan banyak perusahaan yang ikut merugi puluhan juta dolar.
Ini bukan kali pertamanya Facebook tumbang, pada 2019, pernah down selama 14 jam. Lalu 2008 saat mati listrik terjadi seharian di negara asal perusahaan. Alhasil menyebabkan sistem internal Facebook terganggu, bahkan karyawan Facebook juga tidak bisa mengecek email dan sistem lainnya.
Sebelum anjlok gara-gara sistem down, saham Facebook sempat berjaya. Kemarin, Senin saham Facebook ditutup US$ 326, angka itu melonjak sebanyak 150%.
Sebagai informasi, Facebook, WhatsApp, dan Instagram sempat down dengan waktu yang cukup lama, yakni 6 jam. Pantauan di Downdetector, gangguan akses ketiga layanan tersebut mulai pukul 23.00 WIB (4/10/2021).
Tidak hanya di Indonesia, masalah terjadi di seluruh dunia. Kendala koneksi ke server menjadi yang paling banyak dikeluhkan pengguna WhatsApp. Selain itu mereka mengaku tidak bisa menerima pesan dan mengakses aplikasi.
Pihak Facebook sejauh ini belum mengungkap penyebab masalah yang terjadi di semua produknya. Namun sempat mengkonfirmasi adanya gangguan akses pada penggunanya.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami. Kami sedang berupaya agar semuanya kembali normal secepat mungkin, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tulis Facebook di Twitter.(detik)