Eggi Sudjana Desak Kapolri Tangkap Menag Yaqut, GP Ansor Pasang Badan

Eggi Sudjana Desak Kapolri Tangkap Menag Yaqut, GP Ansor Pasang Badan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Umum Tim Pembela Ulama dan Aktivis, Eggi Sudjana mendorong agar pihak kepolisian khususnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera menangkap Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terkait pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Eggi Sudjana menilai bawa ujaran dari Menag Yaqut itu menyinggung soal uku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Oleh sebabnya dia meminta kepada Kapolri segera menangkap Menag Yaqut sebagai bukti bahwa setiap warga negara diperlakukan adil di mata hukum.

“Kami meminta dengan hormat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, agar menangkap dan memproses hukum Yaqut Cholil Qoumas, sebagai bentuk konfirmasi bahwa setiap warga negara berkedudukan yang sama dimuka hukum,” kata Eggi kepada CNNIndonesia.com, dikutip Hops.id pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Terlebih pernyataan Menag Yaqut dianggap mengandung unsur kebencian, permusuhan dan pecah belah terhadap umat Islam.

Eggi mengklaim pernyataan itu sudah memenuhi unsur-unsur dalam ketentuan UU Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan UU No 11 tahun 2008 tentang ITE.

Sementara, Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) Luqman Hakim menegaskan kepada sejumlah pihak agar pernyataan Yaqut tak perlu terlarut-larut jadi polemik dan digoreng sedemikian rupa.

Sejauh ini Luqman sendiri mengaku tak kaget apabila ada pihak yang vokal terhadap NU.

“Saran saya, sejarah yang disampaikan Gus Yaqut tidak perlu menjadi polemik. Kami maklum kalau ada yang kaget,” kata Luqman.

Pihaknya juga memaparkan bahwa tidak ada yang salah dari pernyataan Yaqut mengenai peran NU dalam pembentukan NKRI dan Kementerian Agama.

Namun apabila ada yang berseberangan, dia mempersilakan agar masyarakat mempelajari sejarah soal perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan, khususnya peristiwa menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945, terutama dalam rentang waktu Januari-Agustus 1945.

Luqman lantas menyebut sejumlah pihak yang bakal kaget dan tertegun lantaran mengetahui sejarah besar NU bagi bangsa Indonesia.

“Maka, ketika kami ungkapkan sejarah yang obyektif berdasarkan fakta, pasti ada pihak-pihak yang terkaget-kaget dan tidak suka,” kata dia.

Di sisi lain, Luqman turut memuji Yaqut selama menjabat sebagai Menteri berhasil memposisikan Kemenag sebagai Kementerian bagi semua agama.

Dia menilai langkah itu tak lepas dari watak asli NU selalu menghormati perbedaan dan melindungi minoritas.

Sudah sangat jelas bahwa NU sendiri sejatinya sangat menghargai perbedaan dan tidak pernah bersikap sewenang-wenangnya.

“Karena itu, tidak pernah ada perlakuan sewenang-wenang yang dilakukan NU terhadap kelompok-kelompok lain di negeri ini. Terang benderang fakta NU selalu menghormati perbedaan dan terang pula fakta pihak mana yang selalu bertindak diskriminatif kepada sesama anak bangsa atas nama agama,” ucap dia. [hops]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita