Dua Oknum Polisi Jual Amunisi ke KKB, Fadli Zon: Katanya NKRI Harga Mati

Dua Oknum Polisi Jual Amunisi ke KKB, Fadli Zon: Katanya NKRI Harga Mati

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kasus dua oknum polisi jual amunisi ke teroris KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua mendapat sorotan anggota DPR RI, Fadli Zon.

Fadli Zon mengomentari twit ZA Effendy yang menyoroti keterlibatan oknum aparat dalam kasus penjualan amunisi ke teroris KKB.

ZA Effendy meminta agar polisi tak jualan isu radikal lagi karena jajarannya sendiri masih terlibat kelompok teroris KKB.

Fadli Zon lantas menyarankan kepada Polri untuk berbenah dan melakukan evaluasi.

“Sebaiknya berbenah diri, berkaca, yang jual-jual senjata ke separatis/teroris siapa sehinga mereka jadi kelompok bersenjata. Kalau tak ada jual beli senjata, mungkin jadinya KKBR (Kelompok Kriminal Bambu Runcing),” kata Fadli Zon melalui akun Twitternya @fadlizon, yang dilihat Minggu (31/10/2021).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta Polri untuk mengurus dua oknum polisi penjual amunisi ke teroris KKB.

“Ini saja urus dulu. Katanya NKRI harga mati,” sindir Fadli Zon.

Sebelumnya, dua oknum polisi penjual amunisi ke teroris KKB ditangkap Satgas Nemangkawi di Nabire Papua.

Dua oknum polisi tersebut diduga menjual butir peluru ke teroris KKB.

Peluru tersebut digunakan teroris KKB untuk menembak mati warga sipil dan aparat TNI dan Polri yang bertugas di Papua.

Dua oknum polisi tersebut merupakan anggota Polda Papua yang bertugas di Polres Nabire dan Polres Yapen.

Keduanya adalah Bripda Ardi Sineri dan Brigadir Jony Prasetya.

Direskrimum Polda Papua Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani membenarkan adanya penangkapan ini dua oknum polisi penjual amunisi ke teroris KKB tersebut.

“Memang benar ada penangkapan terhadap dua personel Polda Papua oleh Satgas Nemangkawi dan anggota Polres Nabire,” kata Faizal Rahmadani, Jumat (30/10/2021) malam.

Dia menjelaskan, kedua personel yang ditangkap sejak Rabu (27/10) sudah diamankan di Polda Papua untuk diperiksa lebih lanjut. (radar)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita