GELORA.CO - Tidak akan ada yang tahu selain Presiden Joko Widodo sebagai pemegang hak prerogatif soal menteri kabinet yang akan dipertahankan ataupun bahal diganti seiring kencangnya isu reshuffle.
"Gelap gulita kalau mencari tahu soal menteri yang bakal diresuffle," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/10).
Bukan tanpa alasan, kata Adi, setiap isu reshuffle muncul, maka selalu disertai dengan pandangan publik dan spekulasi siapa saja yang bakal dicopot dan siapa saja yang akan masuk menggantikan. Nyatanya, tidak satupun terjadi.
"Buktinya sudah banyak. Ada menteri yang suka bikin gaduh didesak publik agar direshuffle nyatanya tidak. Ada menteri yang kerjanya tidak maksimal didesak diganti nyatanya juga tidak (dicopot)," terangnya.
Menurutnya, sudah banyak masukan dari tokoh, pakar dan lembaga survei soal reshuffle ini. Tetapi, semua keputusan kembali pada selera Presiden Jokowi sebagai kepala negara.
"Banyak tokoh, pakar, aktivis, lembaga survei yang memention menteri yang layak diganti. Tinggal presiden mau seperti apa," pungkasnya.
Isu reshuffle kencang berembus sejak Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dalam koalisi pemerintah. Idealnya, memang partai koalisi akan mendapatkan setidaknya satu kursi kabinet. (RMOL)