GELORA.CO - Konflik Partai Demokrat melawan Moeldoko ini mengungkap beberapa fakta yang mengejutkan lho. Salah satunya soal intelijen. Partai Demokrat menyindir kemampuan intelijen Moeldoko tumpul karena dibutakan dengan ambisi dan nafsu menguasai partai politik. Ternyata Partai Demokrat gekar operasi intelijen untuk menguntit pergerakan Moeldoko.
Partai Demokrat menyindir Moeldoko, karena intelijennya tumpul, pensiunan jenderal bintang 4 ini akhirnya ketipu oleh mantan pengurus Partai Demokrat, seperti Johny Allen Marbun dan kawan-kawannya. Partai Demokrat juga menunjukkan mereka diam-diam menggelar operasi intelijen menguntit apa saja yang dilakukan Moeldoko kala ingin merancang kudeta gagal Partai Demokrat.
Operasi intelijen kuntit Moeldoko
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan begitu internal partainya mengetahui ada gelagat rencana kudeta, Partai Demokrat langsung menjalankan operasi intelijen mereka.
Tim intelijen mereka mengumpulkan keterangan, mengecek informasi sampai yang diketahui publik adalah menulis surat ke Presiden Jokowi. Ternyata Partai Demokrat juga menguntit pergerakan Moeldoko lho.
“Kami juga terus mengikuti pergerakan KSP Moeldoko. Sehari sebelum berangkat ke Deli Serdang, KSP Moeldoko masih berkegiatan dengan Presiden di Banten. Ini yang membuat Presiden Jokowi juga berang,” kata Herzaky dalam rilisnya dikutip Selasa 5 Oktober 2021.
Menurut informasi kuat yang diterima Partai Demokrat, Moeldoko nekat terbang ke Deli Serdang, tempat KLB Partai Demokrat, tanpa izin Presiden lho.
Operasi intelijen Partai Demokrat juga mengungkapkan manuver Moeldoko terbang ke Deli Serdang dengan pengelabuan lho. Informasinya Moeldoko bakal terbang ke Deli Serdang dengan pesawat Garuda Indonesia pada Jumat 5 Maret 2021. Tapi ternyata Moeldoko tidak menumpang Garuda Indonesia, tapi pakai pesawat pribadi.
“Kenyataannya, meski sudah dipanggil beberapa kali oleh petugas Garuda di bandara, KSP Moeldoko tidak masuk pesawat, dia berusaha melakukan pengelabuan. KSP Moeldoko ternyata menggunakan pesawat jet pribadi dari Halim Perdana Kusumah ke Medan, dengan transit terlebih dahulu di Batu Licin Kalimantan Selatan,” kata Herzaky.
Informasi intelijen Partai Demokrat juga mengungkapakan, siapa saja yang ikut KLB Deli Serdang. Ternyata peserta KLB adalah mantan kader Partai Demokrat dan kader partai lain malahan lho. Selain itu terungkap pula dari intelijen partai, peserta KLB datang dengan diiming-imingi duit Rp100 juta.
“Nyatanya, hanya sekitar 30-an orang yang diberi 100 juta. Sisanya bervariasi, mulai dari lima juta hingga dua puluh lima juta. Karena itu, terjadi kekacauan di pihak KSP Moeldoko. Banyak yang kecewa dan menuntut janji-janji palsu yang tidak tertunaikan,” kata Herzaky.
Pakai rumah dinas Angkatan Darat
Selain itu, mata-mata Partai Demokrat juga mendapatkan informasi Moeldoko terus berambisi menggoyang Partai Demokrat, dengan menyewa pengacara terkenal Yusril Ihza Mahendra. Partai Demokrat tahu soal ini.
Sejak tiga bulan lalu, Demokrat tahu pergerakan Moeldoko sudah ada pembicaraan dengan Yusril melalui zoom, dari rumah Moeldoko di Menteng pada awal Agustus 2021.
Intelijen Partai Demokrat memeroleh informasi belum lama ini, kubu Moeldoko melalui proxy-nya, menggelar rapat di sebuah rumah dinas Angkatan Darat di Jalan Lembang, Menteng. Apa kata dunia, rumah dinas masih dikuasasi pensiunan jenderal bintang empat.
“Kalau publik tahu bahwa itu adalah rumah dinas Angkatan Darat, pasti bukan hanya publik, para prajurit pun tidak akan rela. Karena tempat yang suci dan netral itu, dikotori oleh sekelompok orang untuk melakukan siasat jahat, yakni membegal partai politik yang sah dan diakui oleh pemerintah,” kata Herzaky. [hops]