GELORA.CO - Relawan Jokowi Mania (JoMan) menuding cuitan Natalius Pigai yang menyebut 'jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi-Ganjar' sarat motif politis dan adu domba. Merespons itu, Natalius Pigai menegaskan cuitannya murni soal keadilan.
"Saya tidak paham politik. Ini murni soal keadilan, apa yang saya cuit itu karena waktu 2014 Jokowi lakukan persis seperti yang dilakukan Pak Ganjar di Papua kemarin," kata Pigai kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).
Mantan Komisioner Komnas HAM itu mengklaim cuitannya mewakili ketidakadilan yang dirasakan rakyat Papua. Kata Pigai, cuitan itu sebagai bentuk perjuangan yang dia lakukan.
"Setelah Jokowi terpilih Papua justru makin hancur; kekayaan diambil, orangnya dibunuh dan harga diri rakyat Papua diinjak-injak. Ini sesuai dengan nilai perjuangan yang saya lakukan selama ini," ujarnya.
"Jika dikaitkan dengan politik, maka itu tuduhan yang tidak benar. Dalam cuitan saya itu jelas soal ketidakadilan (injustice) terhadap rakyat saya di Papua," lanjut Pigai.
Lebih lanjut, Pigai juga menegaskan bahwa dirinya merupakan penentang rasisme. Dia menilai orang yang melabeli dirinya rasis tidak memahami tulisan secara jernih.
"Saya adalah penentang rasisme paling terdepan. Tidak ada tweet saya yang isinya rasis. Mereka kait-kaitkan dengan rasisme karena sakit hati, dan kemampuan otaknya belum mampu mencerna secara jernih. Saya sudah sebut nama (subjek), frasa 'Orang Jawa Tengah Jokowi' itu 'AKSIOMA'," kata Pigai.
JoMan Sebut Cuitan Natalius Pigai Politis
Sebelumnya, Relawan JoMan menyatakan cuitan Natalius Pigai yang menyebut 'jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi-Ganjar' merupakan bentuk penghinaan besar. Relawan JoMan mendesak Natalius Pigai meminta maaf.
"Pigai harus meminta maaf secara terbuka. Ini penghinaan besar terhadap kepala negara dan gubernur Jawa Tengah," kata Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer atau Noel, kepada wartawan.
Noel tak habis pikir dengan ucapan Pigai yang menuding Jokowi dan Ganjar merampok kekayaan Papua dan melanggar HAM. Menurut Noel, ucapan itu tidak pantas dilontarkan oleh Pigai yang notabene aktivis Hak Asasi Manusia (HAM).
Noel menduga ada motif politis dan adu domba dalam cuitan Pigai itu. Dalam persoalan Papua, kata Noel, Jokowi tak bisa sert-merta disalahkan. Secara khusus Noel menyoroti Pigai yang menyeret nama Ganjar di isu Papua.
"Persoalan Papua itu masalah Orde Baru. Soeharto yang harus diminta pertanggungjawaban. Kenapa tiba-tiba Jokowi dan lucunya Ganjar malah yang diseret. Motifnya pasti politis, baik hari ini atau untuk kepentingan 2024," imbuhnya.
Diketahui, Natalius Pigai jadi sorotan karena dinilai telah menyampaikan pesan rasialisme terhadap Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pigai membantah hal ini saat dimintai konfirmasi.
"Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa Papua dgn kata2 rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan)." demikian cuitan Pigai lewat akun Twitter-nya @NataliusPigai2 seperti dilihat detikcom, Sabtu (2/10).(detik)