GELORA.CO - Seorang cowok menceritakan momen pilu saat ibunya menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Arab Saudi. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 September 2015 silam.
Kisah ini diceritakan sang cowok melalui akun TikTok @jamibaiq. Hingga berita ini dipublikasikan, video sedikitnya telah disaksikan 1,9 juta kali dan mendapatkan 330 ribu tanda suka.
Cowok ini mengenang, kala itu semua anggota keluarganya menangis di dalam rumah. Namun, dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi.
"Masih inget banget tanggal 10 September 2015 satu rumah diem semua dan nangis semua," cerita cowok ini sebagai keterangan dalam video TikTok seperti dikutip Suara.com, Senin (26/10/2021).
Pasalnya, keluarga selalu mematikan televisi setiap ia keluar kamar. Selain itu, dirinya juga tidak diizinkan untuk melihat berita.
Ternyata, hal itu disebabkan karena sang ibu menjadi korban dalam peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram.
Cowok Cerita Momen Pedih Saat Ibu Jadi Korban Crane Masjidil Haram 2015. (TikTok) |
"Kalau setiap aku keluar kamar selalu matiin TV dan gak biarin aku baca berita. Ternyata mama jadi korban crane di masjidil haram," kenangnya.
Cowok ini akhirnya mengetahui sang ibu menjadi korban dari sekolah. Kala itu, wali kelas sampai guru-guru mengucapkan duka cita.
Ucapan duka cita ini terus mengalir karena nama ibunya masuk dalam daftar korban meninggal dunia.
"Dan baru tahu dari wali kelas dan semua guru-guru semua bilangin turut berduka cita. Karena dalam berita mamaku menjadi korban yang meninggal," ungkapnya.
Namun, belakangan diketahui jika ibunya masih hidup dan tidak masuk daftar korban meninggal. Cowok ini mengungkap ibunya menjadi korban terluka dalam kejadian itu.
Akibatnya, sang ibu harus memasang pen di pundak dan rusuknya hingga sekarang. Kondisi ini membuat sang ibu masih sering kesakitan sampai sekarang.
"Mamaku selamat ya guys, tapi walaupun kejadiannya sudah lama banget, tapi mama masih sering sakit bagian yang diletak pen di badannya dan trauma lihat alat berat," beber sang cowok.
"Sampai sekarang mama masih sering kesakitan karena ada pen di pundak dan rusuknya," lanjutnya.
Kisahnya itu mendapatkan perhatian warganet. Mereka membanjiri kolom komentar dengan doa dan dukungan untuk cowok berserta ibunya tersebut.
"Udah 5 tahun ya berita itu, gak kerasa," tulis warganet.
"Huhu virtual hug," komen warganet.
"Iya 2015 waktu itu bener parah. Orang tua gue jadi saksi semuanya pas di depan mata. Mulai peristiwa crane jatuh dan tenda terbang. Alhamdulilah selamat," curhat warganet.
"Baru tahu peristiwanya, merinding banget lihat foto-fotonya," tambah yang lain.
"Bapak aku di sana. Dia menyaksikan kejadian itu, runtuh hati aku pas ada berita ini. Pas bapak telepon semua nangis ucap syukur," kenang warganet.
"Hati kamu pasti sakit banget ya waktu tahu? Apalagi tahunya bukan dari orangnya langsung. Sini aku kasih virtual hug," dukung warganet.
Video ini bisa disaksikan di sini.
[suara]