GELORA.CO - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terlalu PD maju sebagai Capres di Pilpres 2024.
Hal Itu terkait dengan pernyataan Cak Imin yang secara terang-terangan menyatakan kesiapannya dirinya maju sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024.
Menurut Ujang, pernyataan pria akrab dipanggil Cak Imin itu harus dibuktikan dengan elektabilitas, dan paling tidak harus di atas.
“Harus dibuktikan dengan elektabilitas, paling tidak harus berada di atas, dan yang paling penting bisa memenuhi syarat PT 20 persen,” kata Ujang saat dihubungi Pojoksatu.id di Jakarta, Selasa (19/2021).
Dosen Universitas Al-Azhar itu menilai, elektabilitas yang ditinggi merupakan modal paling dasar dalam pencalonan presiden.
“Syukur-syukur elektabilitas yang tinggi, modal elektabilitas itu penting dan mendasar. Jadi mesti dipenuhi semua capres dan cawapres dari para ketum partai politik,” terangnya.
Kendati demikian, lanjut Ujang, merupakan hal yang wajar jika Cak Imin menyatakan kesiapannya maju di Pilpres 2024.
“Hal wajar jika para ketum partai politik banyak yang ingin maju sebagi capres atau cawapres. Termasuk Cak Imin. Karena di Pilpres 2024 nanti tak ada incumbent,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan kesiapanya maju sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024.
Ia mengatakan, hal tersebut sebagai tantangan bagi dirinya untuk maju di Pilpres 2024.
“Saya rasa itu sebagai tantangan, saya siap maju sebagai Capres,” kata Muhaimin dalam keterangannya, Senin (18/10/2021).
Kendati demikian, pria akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil langkah dalam bursa pencalonan Capres.
Menurutnya, kesediannya tersebut harus disesuaikan dengan perkembangan politik kedepannya.
“Tapi harus sabar dulu karena Pilpres 2024 masih lama, kita tunggu perkembangannya nanti seperti apa terkait peta politiknya,” terang Cak Imin.
Wakil Ketua DPR RI itu menyebutkan, kesiapannya tersebut maju sebagai Capres.
Karena dorongan dari seluruh kader PKB di daerah mengharapkan dan mendukung agar dirinya maju sebagai capres di tahun 2024.
Karena itu, PKB akan terus menggalang kekuatan dengan partai politik lainnya untuk berkoalisi.
Pada, PKB tidak bisa mengusung calon sendiri di Pilpres 2024 sehingga harus berkoalisi dengan parpol lain.
”Hingga saat ini, kepengurusan PKB di daerah-daerah masih solid. Dan jika nantinya maju maka untuk mencari figur capres, PKB akan berkoordinasi dengan parpol lainnya untuk berkoalisi,” ungkapnya.[pojoksatu]