GELORA.CO - Kasus ayah kandung memerkosa 3 anak perempuannya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan telah menjadi sorotan tajam. Terbaru, kasus tersebut justru disebut oleh sebuah akun sebagai "pesanan" untuk menjatuhkan institusi kepolisian.
Tuduhan tersebut dituliskan oleh akun Instagram @hello_mr123456. Akun ini menuduh kasus tiga anak yang diperkosa ayah kandung hanyalah pesanan organisasi masyarakat atau ormas untuk mencoreng nama baik polisi.
Tak sampai di situ, akun tersebut juga menyatakan pihaknya akan membongkar siapa ormas yang dimaksud. Mereka juga menuduh kasus pemerkosaan tersebut merupakan pesanan dari lembaga swadaya masyarakat atau LSM.
"Sabar ya, nanti gue buka-bukain semua itu siapa di balik ormas pesenan tersebut," tulis akun @hello_mr123456 seperti dikutip Suara.com, Jumat (8/10/2021).
"Berita yang soal 3 anak di Luwu Timur, gue kasih tahu itu pesenan LSM yang mau menjatuhkan institusi kepolisian," tuduh akun tersebut.
Akun ini bahkan mempertanyakan alasan keluarga korban tidak mengungkap identitas mereka ke publik. Menurut akun ini, korban seharusnya tidak memakai inisial saat melaporkan kasus pemerkosaan.
Viral Kasus Ayah Perkosa 3 Anak Disebut 'Pesanan' Buat Jatuhkan Kepolisian. (Instagram/@hello_mr123456)
Viral Kasus Ayah Perkosa 3 Anak Disebut 'Pesanan' Buat Jatuhkan Kepolisian. (Instagram/@hello_mr123456)
"Dan kenapa pihak keluarganya (korban) tidak ada yang speak up ke publik dengan identitas aslinya? Kenapa harus pakai inisial?" tanya akun tersebut.
Tuduhan dari akun tersebut langsung menjadi sorotan tajam warganet. Sebuah akun di Twitter bernama @ObiWan_Catnobi, ikut membagikan unggahan tersebut sambil memberikan peringatan.
Akun ini meminta publik untuk tidak menyebar unggahan lain dari akun @hello_mr123456. Pasalnya, akun tersebut menyebarkan identitas korban yang seharusnya mendapatkan perlindungan.
"Postingan lain dari komplotan @hello_mr123456 dan @king_orens123 jangan disebar, ya. Atau kalau ada yang mau (melihat), coba lihat Instagram Stories dan simpan bukti," pesan akun ini.
"Postingan lain di laman Instagram mereka isinya doxxing identitas ketiga korban, juga salah satu jurnalis yang dibumbui ancaman," lanjutnya.
Sontak, tuduhan kasus ayah memerkosa ketiga anaknya hanya bentuk akal-akalan LSM untuk menjatuhkan institusi kepolisian membuat publik semakin geram. Mereka menuliskan kecaman terhadap akun itu yang dinilai sebagai buzzer.
"Isi negara sudah banyak yang sakit," kecam warganet.
"Serem banget dah buzzerRp gak ada akhlak kayak gini. Gak punya hati nurani sedikit aja gitu. Mana followersnya di Instagram juga banyak banget. Sedih," komentar warganet.
"Gak tahu kenapa, kayaknya dunia ini isinya orang-orang gila sih," hujat warganet.
"Sudah jatuh tertimpa tangga, difitnah pula," tambah yang lain.
"Marilah kita report bareng-bareng. Kalau mereka bisa take down postingan Project Multatuli, kita juga bisa take down postingan mereka," ajak warganet.
Munculnya tuduhan ini yang menjadi viral semakin memanaskan amarah publik. Terlebih, sebelumnya publik sudah mengecam pihak kepolisian yang dinilai tidak becus mengusut tuntas kasus pemerkosaan tersebut.
Bahkan, publik dibuat geram setelah Polres Luwu Timur menyebut berita laporan "Tiga Anak Saya Diperkosa" sebagai hoaks. Hal itu membuat tagar #PercumaLaporPolisi menjadi trending topic di Twitter. [suara]