GELORA.CO - Masih ingat dengan Brigjen Junior Tumilaar yang viral beberapa waktu karena membela seorang rakyat dan Babinsa dari tekanan korporasi soal penyeroboran tanah? Jenderal bintang satu Tumilaar itu sampai nangis-nangis lho ingat perjuangannya membela Babinsa dari laporan polisi.
Brigjen Tumilaar kembali menyampaikan pembelaannya pada Babinsa dan warga yang buta huruf mempertahankan tanahnya diserobot. Sampai-sampai dia nangis berpesan kepada para Babinsa untuk terus jangan kendor perjuangkan rakyat.
Jenderal bintang satu dari Kodam Merdeka itu menegaskan langkahnya membela warga dan Babinsa yang dilaporkan ke polisi itu adalah panggilan hati nuraninya sebagai seorang tentara. Tak ada niatan dia mencari perhatian dengan viral.
Brigjen Tumilaar mengatakan dia murni memperjuangkan rakyat dan Babinsa. Sebab Babinsanya ternyata sudah empat kali dipanggil polisi saat membela tanah rakyat buta huruf tersebut.
“Bagi kawan kawan saya, seperjuangan kita, kau laksanakan tugas para Babinsa!! Kita murni perhatikan rakyat, perhatikan rakyat,” kata Brigjen Tumilaar dengan nada tinggi dan suara bergetar dikutip dari Youtube Najwa Shihab, Jumat 8 Oktober 2021.
Brigjen Tumilaar yang menjabat sebagai Kapendam XII/Merdeka itu kembali mengingatkan para Babinsa untuk terus semangat dalam membela rakyat.
“Jalan kalian pudar dengan 8 wajib TNI, jangan kalian menakut-nakuti rakyat. Teruskan kalian untuk mengatasi kesulitan rakyat. Kita susah rakyat kita sudah susah, jangan lagi disakiti!!!” kata Brigjen Tumilaar menangis
Dia mengatakan para Babinsa dan TNI adalah murni tentara rakyat, makanya dia sangat marah banget dengan kelakuan oknum polisi yang memanggil Babinsanya dalam kasus tersebut.
“Saya benci dengan orang-orang yang mengganggu Babinsa. Kita seperjuangan tentara rakyat, tentara pejuang kita, jangan lupa itu,” kata dia menangis.
Surati Kapolri
Brigjen Junior Tumilaar jadi perhatian setelah dia menulis surat tulisan tangan kepada Kapolri. Dalam suratnya, jenderal bintang satu itu protes kepada kepolisian kok panggil Babinsa yang membela warga buta huruf dan tuli yang mempertahakan tanah miliknya yang diserobot oleh korporasi.
Nah Brigjen Junior yang menjabat Irdam XXI Merdeka ini mengungkapkan apa yang ia sampaikan saat Panglima TNI menelelponnya. Junior membantah dia dimarahi Panglima TNI karena surat terbuka yang viral itu.
“Saya lapor Panglima, Babinsa kita dipanggil oleh kepolisian, ini buktinya. Beliau tahu, enggak masak beliau mau marahi saya, tidak ada kata kata itu,” kata Brigjen Junior kepada Merdeka.com, dikutip Kamis 23 September 2021.
Selain itu, Kodam memastikan masalah ini pemanggilan Babinsa oleh kepolisian sudah diselesaikan. Kapendam XII/Merdeka Letkol Johnson M Sitorus mengatakan Kapolres Manado telah meminta maaf kepada Dandim Manado atas masalah pemanggilan Babinsa.
Jadi ternyata kepolisian memanggil Babinsa dalam kapasitas sebagai pribadi. Namun pemanggilan tak jadi dilanajutkan karena sudah ada permintaan maaf Kapolres kepada Dandim.
“Anggota laporan ke Dandim, Dandim koordinasi dengan Kapolres cek anggotanya. Kapolres marah sama anggotanya dan Kapolrestabes sudah minta maaf sama Dandim. Jadi masalah sudah selesai,” kata Letkol Johnson. [hops]