GELORA.CO - Akademisi yang belakangan menjadi pengamat politik nasional, Rocky Gerung mengaku bosan melihat wajah Presiden Jokowi yang kerap muncul di sejumlah media. Sebab, menurutnya, keberadaan pemimpin negara tersebut saat ini sudah tak dibutuhkan lagi.
Dilansir melalui video yang tayang di kanal Youtube Refly Harun, Rocky Gerung mengatakan, Presiden Jokowi sudah sepatutnya di-end game-kan, lantaran rakyat sudah tak memerlukan keberadaannya di istana.
“Bagi rakyat, kekuasaan tidak lagi diperlukan. Mau diapain? Kan tinggal diproses saja end game,” ujar Rocky, dikutip Hops, Jumat 29 Oktober 2021.
Meski presiden Jokowi sudah tak diperlukan lagi, namun menurutnya, kepala negara tersebut belum bisa diganti lantaran kontestasi politik nasional baru akan dimulai tiga tahun lagi, Itulah mengapa, kata dia, terjadi dilema di tengah publik.
“Presiden tidak diperlukan lagi, tapi belum bisa diganti (karena belum masuk masa pemilihan), maka ditenangkan dulu gitu, biar enggak tampil-tampil,” terangnya.
Lebih jauh, dia menambahkan, setiap kali Jokowi muncul di hadapan publik, imunitas bangsa langsung turun. Itulah mengapa, dia mengaku bosan melihat paras mantan Gubernur Jakarta tersebut.
“Karena setiap kali presiden (Jokowi) tampil, imunitas bangsa itu selalu turun karena dianggapnya… ngapain lagi saya lihat muka presiden,” tegasnya.
“Saya mau menerangkan itu secara jujur bahwa orang tak melihat presiden sebagai pemberi solusi, karena dia sendiri sedang mencari solusi, dan dia enggak tahu masalah,” lanjutnya.
Rocky juga memastikan, saat ini Jokowi sudah kehilangan banyak dukungan. Bahkan, Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri sudah tak memberinya dukungan di tengah situasi sulit. Kini, hanya buzzer yang masih setia berpihak kepadanya.
“Emang yang dukung presiden sekarang siapa? Ya tinggal buzzer. Karena tidak ada partai pendukung yang memberinya dukungan. Saya tak denger Bu Mega memberi dukungan, bahkan Puan juga tidak,” ungkapnya.
Setiap negara di dunia, kata dia, pasti memerlukan pemimpin. Namun, saat ini, Indonesia sudah kehilangan sosok tersebut.
“Kita perlu pemimpin, tapi yang ditampilkan itu tidak dianggap sebagai pemimpin,” kata Rocky. [hops]