GELORA.CO -Turki bersiap melancarkan serangan balasan setelah dua petugas polisinya tewas dalam baku tembak dengan pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Suriah.
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (11/10) mengatakan, kesabaran Turki sudah habis atas tindakan PKK yang dicap Ankara sebagai organisasi teroris.
"Kami sudah kehabisan kesabaran. Turki bertekad untuk menghilangkan ancaman yang timbul dari Suriah utara, baik bersama dengan pasukan yang aktif di sana, atau dengan cara kami sendiri," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Sabah.
Pemerintah Turki sudah lama memerangi PKK, yaitu sejak awal 1980-an. PKK dianggap sebagai organisasi teroris yang berusaha membentuk negara Kurdi yang merdeka.
Pada 2013, kedua belah pihak menandatangani perjanjian gencatan senjata, yang kemudian runtuh dalam waktu dua tahun.
Secara total, Ankara telah melakukan tiga operasi besar di Suriah, yaitu Operasi Perisai Eufrat (2016-2017), Operasi Ranting Zaitun (2018), dan Operasi Mata Air Perdamaian (2019).
Selama serangan itu, militer Turki dan pejuang pro-Turki memasuki Suriah utara dan wilayah pendudukan, berperang melawan pejuang Kurdi dan, dalam beberapa kasus, melawan Tentara Arab Suriah. (RMOL)