Azyumardi Khawatir BRIN Jadi Alat Politik di Bawah Megawati

Azyumardi Khawatir BRIN Jadi Alat Politik di Bawah Megawati

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik dan mengambil sumpah jabatan Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Acara pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dalam pelantikan itu, ada nama Ketum PDIP yang dilantik sebagai Ketua BRIN.

Pelantikan Dewan Pengarah BRIN dilakukan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Mantan Rektor UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra justru mempertanyakan komposisi orang-orang yang di lantik Presiden Joko Widodo.

Menurut Azyumardi Azra, seharusnya Ketua dan anggota Dewan Pengarah BRIN adalah ilmuwan atau peneliti terkemuka berkaliber internasional.

"Itu  jika serius BRIN mau melakukan riset/inovasi unggul," tulis Azyumarda Azra di Twitter pribadinya.

Dijelaskan Azyumardi, tidak pada tempatnya Ketua Dewan Pengarah BRIN adala Ketum Parpol yang tidak punya kepakaran soal riset dan inovasi.

"Kalau seperti ini, boleh jadi BRIN menjadi alat politik," katanya.

Harusnya, kata Azyumardi, Presiden Jokowi belajar dari kasus BPIP yang ketua dewan pengarahnya juga Ketum Parpol. Akibatnya BPIP menjadi partisan dan kehilangan trust publik.

"BRIN juga bakal bernasib sama seperti BPIP," ujar Azyumardi.

Azyumardi meprediksi BRIN sulit bersaing. Sementara LPNK (LIPI, BPPT, LAPAN, BATAN) sudah dilebur menjadi OR (organisasi riset) yang semua dipimpin PLT.

"Tidak cukup waktu sekitar 2 tahun-an bagi Presiden Jokowi mengkonsolidasi BRIN menjadi legacy-nya yang baik--tidak berantakan seperti sekarang," katanya.

"Kekacauan yang diakibatkan BRIN merupakan malapetaka riset dan inovasi Indonesia ber-tahun-tahun, sekarang dan ke depan," tutup.

Diketahui nama-nama para Dewan Pengarah BRIN yang dilantik Presiden Jokowi adalah; Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri sebagai (Ketua), Menteri Keuangan sebagai wakil ketua, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai wakil ketua, Dr. (H.C.) Drs. Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, S.H.,  sebagai sekretaris, Prof. Emil Salim, M.A., Ph.D., sebagai anggota; Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., sebagai anggota, Bambang Kesowo, S.H., LL.M., sebagai anggota, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH, Ph.D., sebagai anggota, Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU, sebagai anggota, dan Ir. Tri Mumpuni sebagai anggota.

Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional ini akan mengemban tugas selama lima tahun sejak dilantik. Acara pelantikan kemudian diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dari Jokowi untuk kemudian diikuti oleh sejumlah tamu undangan terbatas lainnya.

Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita