GELORA.CO - Menjadi seorang pejabat publik tidak mudah. Sebab saat menjalankan tugas dan amanah dari rakyat, harus siap menerima kritikan dari berbagai pihak.
Demikian penegasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam workshop nasional DPP PAN di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Denpasar, Bali pada Senin kemarin (5/10) yang dikutip dari Youtube PAN TV, Rabu (6/10).
"Alhamdulillah kita tidak akan merasa capek di Jakarta ini, dan menurut saya juga ini paket, jadi kalau berada di wilayah publik, harus siap jadi pos kotak kritik," kata Anies seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta.
Anies mengatakan, sebagai seorang pemimpin sudah seharusnya mendengarkan keluh kesah warganya tanpa terkecuali.
Kata Anies, jika seorang pemimpin tidak mau menerima kritik dan keluhan, lebih baik diam di rumah saja.
"Di setiap pertemuan apa pun itu harus siap mendengar keluhan, karena inilah paketnya berada di wilayah publik, karena tidak mau terima keluhan, tidak mau terima kritik, di rumah aja. Urus burung dan rumah tangga," kata Anies.
Memang, kebetulan di rumah pribadi kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Anies memang memelihara burung.
Di kesempatan ini Anies juga bercerita bagaimana menjadi pemimpin di Jakarta.
Anies mengaku berusaha untuk tidak kenal lelah untuk membangun Jakarta. Apalagi, lanjut dia, apa yang sedang dilakukan merupakan hal yang disenanginya.
"Di Jakarta staminanya luar biasa, capek atau tidak itu semua soal perasaan. Besar kecil ada ukurannya, berat ringan itu perasaan urusan itu berat ringan urusan perasaan," kata Anies.
"Saya beri contoh kalau saya jalan ke toko elektronik selama 3 jam itu rasanya sebentar sekali. Tapi kalau diajak istri ke toko baju setengah jam aja sudah capek kita, padahal sama-sama acaranya sama nyamannya sama, tapi soal hati, kalau yang dikerjakan itu sama seperti apa yang kita sukai, tidak pernah merasa capek," demikian Anies.(RMOL)