Aksi di Patung Kuda, BEM SI: 7 Tahun Pemerintahan Jokowi Memundurkan Indonesia

Aksi di Patung Kuda, BEM SI: 7 Tahun Pemerintahan Jokowi Memundurkan Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa bertepatan dengan tujuh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/10/2021).

Koordinator lapangan aksi sekaligus perwakilan BEM UNJ, Alvian, mengatakan aksi itu digelar sebagai refleksi bahwa pada kenyataannya Jokowi tidak memajukan Indonesia.

"Ingin menyuarakan selama tujuh tahun kepemimpinan Pak Jokowi kami menemukan justru bukannya dia memajukan Indonesia tapi dia memundurkan Indonesia apalagi di dua tahun terakhir ini," kata Alvian di lokasi.

Lewat aksi ini, BEM SI juga membawa sejumlah tuntutan yang bakal disampaikan.

"Kami membawa sejumlah tuntutan, sejumlah kajian untuk akhirnya beliau yang ada di istana tapi malah ke Kalimantan," papar dia.

Dalam undangan yang diterima Suara.com, aksi rencananya akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB. Dalam keterangan dalam undangan itu, BEM SI menyebutkan jika tujuh tahun pemerintahan Jokowi tidak banyak membawa terobosan untuk mengatasi masalah - masalah yang ada di Indonesia.

"Sangat disayangkan lagi bahwa selama menjabat dua periode ini semua usaha yang dilakukan Jokowi tidak membawa hasil," tulis BEM SI dalam undangan tersebut.

Pengamanan

Polres Metro Jakarta Pusat dibantu aparat TNI sudah melakukan persiapan pengamanan untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan. Total ada 2.149 personel yang telah disiagskan.

"Ada 2.149 personel gabungan," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.

Sam menambahkan,merujuk arahan Kapolres Metro Jakarta Pusat, pihaknya akan melakukan antisipasi mengingat DKI Jakarta masih cukup penyebaran virus Covid-19. Atas hal itu, pencegahan dilakukan agar kerumunan tidak terjadi.

"Kita mencegah timbulnya kerumuman hingga mengakibatkan klaster baru. Karena sudah di atur dalam UU terkait kesehatan masyarakat diatas segalanya," papar Sam.

Sam melanjutkan, pihaknya akan tetap humanis dalam hal pengamanan aksi. Nantinya, petugas akan mengedepankan pendekatan yang baik kepada mahasiswa.

"Intinya hindari bersifat eksesif. Anggap yang melakukan unjuk rasa yaitu adik-adik kita," papar Sam. [suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita