GELORA.CO - Akhirnya pihak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan satu batalyon tempur dari Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro, Jaw Tengah, untuk melaksanakan operasi sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini.
Batalyon yang secara terhormat mendapatkan tugas mulia itu adalah Batalyon Infanteri (Yonif) 410/Alugoro, Komando Resor Militer (Korem) 073/Makutarama.
Kepastian pengerahan batalyon tempur pemilik rekam jejak perang yang panjang itu diketahui setelah dilaksanakan prosesi tradisi penciuman tunggul batalyon di markas Yonif 410/Alugoro di Blora, Jawa Tengah.
Prosesi penciuman tunggul batalyon dilaksanakan Senin malam, prajurit TNI yang terlibat dalam Satgas secara bergantian mencium tunggul tersebut.
Berdasarkan siaran resmi Yonif 410/Alugoro dilansir VIVA Militer, Selasa 19 Oktober 2021, pasukan pemukul Korem 073 ini bakal mengemban tugas di sektor selatan Papua selama 9 bulan ke depan di bawah pimpinan Komandan Yonif 410/Alugoro, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Suhendro Alim Prayogo.
"Semoga dalam melaksanakan tugas pengamanan perbatasan kita semua selalu di beri kesehatan dan keselamatan, tetap waspada selama kita melaksanakan tugas," kata Letkol Inf Suhendro.
Yonif 410/Alugoro bukan baru kali ini saja dikerahkan untuk melaksanakan operasi ke Papua. Tercatat setidaknya sudah 3 kali pasukan tempur ini berhasil melaksanakan tugas dengan baik.
Perlu diketahui, Yonif 410/Alugoro bukan batalyon tempur biasa. Mereka punya segudang kisah perjuangan yang luar bisa. Yonif ini pada tahun 1978 hingga 1979 pernah dikerahkan melaksanakan operasi ke Timor-timur dan berhasil menghancurkan pertahanan Fretilin sektor timur.
Pasukan Yonif 410/Alugoro juga terlibat dalam perburuan terhadap Presiden Timor-timur, Lobato dan gerombolannya hingga akhirnya berhasil diringkus di Mahubesi.[viva]