GELORA.CO -AKP Janpiter Napitupulu dicopot dari jabatan Kapolsek Percut Sei Tuan usai geger penetapan tersangka kepada pedagang wanita, LG, yang diduga merupakan korban pemukulan preman. Sebelum Janpiter, ada dua Kapolsek Percut Sei Tuan yang lebih dulu dicopot gegara bermasalah.
Berikut tiga Kapolsek Percut Sei Tuan yang dicopot karena bermasalah sejak 2020:
1. Kompol Otniel Siahaan Dicopot Gegara Kasus Pemukulan Saksi di Tahanan
Kompol Otniel Siahaan merupakan mantan Kapolsek Percut Sei Tuan. Dia dicopot karena dinilai bersalah dalam kasus dugaan pemukulan kepada saksi di tahanan Polsek bernama Sarpan.
Kasus ini bermula dari sebuah posting-an di media sosial yang menyebutkan seorang saksi kasus pembunuhan dipukul di tahanan Polsek Percut Sei Tuan. Pengunggah postingan mempertanyakan nasib saksi yang lebam usai diperiksa penyidik.
"Pembunuhan di pasar 9 Tembung leher dicangkol. Saksi mukanya lebam2 (membiru). Kok bisa?? Malah yang diduga tersangka dari awal katanya wajahnya mulus," tulis pengunggah, seperti yang dilihat detikcom pada Rabu (8/7/2020)
Saksi kasus pembunuhan yang menjadi korban pemukulan bernama Sarpan itu kemudian membuat laporan ke Polrestabes Medan. Dalam postingan yang viral, pengunggah juga menyertakan foto tanda terima laporan bernomor STTP/1643/VII/Yan 2.5/2020/SPKT Polrestabes Medan.
Polda Sumut yang mengambil alih kasus itu kemudian memeriksa sejumlah personel polisi di Polsek Percut Sei Tuan. Selain melakukan pemeriksaan, Kapolda Sumut juga mencopot Otniel Siahaan dari jabatannya sebagai Kapolsek.
"Kapolsek sudah diserahterimakan," kata Kabid Humas Polda Sumut saat itu, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).
2. AKP Ricky Pripurna Atmaja Dicopot Gegara Futsal Berujung Kerumunan
Setelah Kompol Otniel dicopot, AKP Ricky Pripurna Atmaja ditunjuk menjadi Kapolsek Percut Sei Tuan. Jabatan Ricky tidak bertahan lama.
Dia dicopot karena kasus futsal yang berujung kerumunan saat pandemi Corona di wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan.
Kasus ini berawal dari video viral pertandingan futsal di GOR Pancing yang berada di wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan. Pelaksanaan futsal di tengah pandemi virus Corona itu kemudian viral karena dipenuhi penonton.
Dari video yang viral, terlihat ada spanduk bertulisan 'Fun Futsal Cup 2021'. Video yang viral itu berjudul 'Live Final Fun Futsal Cup: Polsek Medan Kota Vs Al-Washliyah'.
Suara komentator yang ada di video itu menyebut pertandingan ini merupakan pertandingan final antara tim dari Polsek Medan Kota dan Alwashliyah Tanjungbalai. Namun tak dijelaskan detail apakah pemain merupakan personel polisi atau bukan.
Panitia pelaksana pertandingan, Bani, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (31/1). Penonton ramai karena sedang berlangsung pertandingan futsal itu final.
"Hanya semalam aja yang ramai, karena final. Biasanya tidak seramai itu," kata Bani.
Akibat dari futsal berkerumun ini, Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Ricky Pripurna Atmaja dicopot karena dinilai lalai sehingga terjadi pelanggaran protokol kesehatan di wilayah kerjanya. Pencopotan juga dilakukan kepada Kanit Reskrim Polsek Medan Kota saat itu, Iptu Ainul, karena ikut bermain dalam pertandingan futsal.
"Akibat dari penyelenggaraan turnamen futsal ini, Kapolda Sumut mengambil langkah tegas mencopot jabatan Kapolsek Percut Sei Tuan dan Kanit Reskrim Polsek Medan Kota," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (3/2/2021).
3. AKP Janpiter Dicopot Buntut Pedagang Dipukul Preman Jadi Tersangka
Setelah AKP Ricky Pripurna Atmaja dicopot, AKP Janpiter Napitupulu dipilih untuk menjadi Kapolsek Percut Sei Tuan. Sama dengan Kapolsek sebelumnya, Janpiter juga akhirnya dicopot. Dia dicopot gegara kasus pedagang diduga dipukul preman malah menjadi tersangka.
Kasus ini juga berawal dari video viral adanya seorang pedagang wanita yang terlihat dipukul oleh seorang pria diduga preman di Pajak atau Pasar Gambir, Deli Serdang, Sumatera Utara. Belakangan, wanita itu diketahui berinisial LG dan pria diduga menendangnya berinisial BS.
Dalam video viral itu, terlihat LG berada di depan salah satu lapak di area pasar. LG tampak sempat bergerak ke arah si pria diduga preman. Pria itu kemudian menghindar dan LG tampak terjatuh serta berteriak.
Polisi yang menyelidiki kasus ini pun menangkap pria berinisial BS itu. Tak sampai di situ, pihak BS juga membuat laporan terhadap LG. Polisi juga menetapkan LG sebagai tersangka dalam peristiwa ini.
"Masing-masing kedua belah pihak membuat laporan ke SPKT Polsek Percut Sei Tuan," ucap AKP Janpiter ketika dimintai konfirmasi, Jumat (8/10/2021).
Penetapan tersangka kepada pedagang wanita berinisial LG itu pun membuat heboh. Kasus ini kemudian diambil alih oleh Polda Sumut. Selain mengambil alih kasus, Polda Sumut juga melakukan audit terhadap Polsek Percut Sei Tuan.
Hasil dari audit itu, Mabes Polri mengumumkan pencopotan Kanitres Intel Polsek Percut Sei Tuan. Pencopotan dilakukan karena penyidikan di kasus pedagang jadi tersangka ini tidak tepat.
"Setelah dilakukan audit penyidikan, berkaitan dengan kasus tersebut bahwa ditemukan adanya penyidikan yang tidak profesional, yang dilakukan oleh Polsek Percut Sei Tuan, Medan. Sehingga, per 12 Oktober 2021 Kanit Resintel Polsek Percut Sei Tuan dicopot. Dicopot jabatannya oleh Kapolrestabes Medan," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Rabu (13/10/2021).
Selain Kanit Resintel, jabatan AKP Janpiter sebagai Kapolsek Percut Sei Tuan juga dicopot. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pencopotan dilakukan sebagai bentuk langkah tegas Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
"Betul," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dimintai konfirmasi, Rabu (13/10/2021).
Setelah Janpiter dicopot, Kompol Muhammad Agustiawan ditunjuk menjadi Kapolsek Percut Sei Tuan. Agustiawan sebelumnya menjabat di Ditreskrimum Polda Sumut.
"(Digantikan) Kompol Muhammad Agustiawan, Kanit Subdit 4 Ditreskrimum Polda Sumut," ungkap Hadi.(detik)