Viral Video Pria Muslim India Ditembak Polisi Bertubi-tubi, Diinjak, Dipukul hingga Tewas

Viral Video Pria Muslim India Ditembak Polisi Bertubi-tubi, Diinjak, Dipukul hingga Tewas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Rekaman video menunjukkan seorang fotografer media India menyerang mayat seorang pria Muslim yang tergeletak tak berdaya ditembak polisi di negara bagian Assam, India. Rekaman viral itu menyulut kegeraman dan protes.

Dilaporkan Al Jazeera Jumat (24/9/2021), dalam video yang belum diverifikasi secara independen tersebut, seorang pria dengan membawa tongkat kayu tampak berlari menuju sekelompok polisi yang dilengkapi senjata api dan tongkat kayu, di desa Sipajhar distrik Darrang negara bagian Assam hari Kamis.

Fotografer itu, diidentifikasi bernama Bijoy Bania, juga tampak berada di antara anggota polisi bersenjata, yang tiba-tiba melepaskan tembakan bertubi-tubi ke arah korban.

Begitu korban tumbang akibat tembakan polisi, hampir belasan polisi bergerak mengepungnya dan terus memukulinya dengan tongkat.

Korban, yang diidentifikasi polisi sebagai Moinul Haque, tergeletak tak berdaya di tanah, noda merah tampak di pakaian sederhana yang dikenakannya menandakan bagian tubuhnya yang ditembak. Sesaat itu pula Bania kemudian berlari dan melompat untuk menginjak korban di bagian kepala, leher dan perut. Dia juga meninju tubuh korban. Aksinya tersebut dilakukan berulang-ulang.

Fotografer yang menutup wajahnya dengan kain dan kamera tergantung di lehernya itu terus memukul dan menendang mayat Muslim tersebut sebelum ditarik oleh polisi India.

Beberapa detik kemudian, Bania kembali berlari dan melompat menginjak dan meninju korban. Sedetik kemudian ini, tubuh Haque tampak tak bernyawa.

Di bagian akhir video berdurasi 72 menit itu, Bania dipeluk-peluk oleh seorang pria bertopi berpakaian sipil yang berada dekat lokasi kejadian bersama kerumunan polisi.

Media India melaporkan bahwa Bania kemudian ditangkap pada Kamis malam dan penyelidikan dilakukan atas peristiwa itu, yang sedikitnya merenggut nyawa seorang warga.

Superintendent Kepolisian Darrang Susanta Biswa Sarma – yang menurut laporan media India merupakan saudara lelaki menteri kepala (kepala pemerintahan) negara bagian Assam Himanta Biswa Sarma – mengatakan kepada koran The Indian Express bahwa polisi “melakukan apa yang mereka lakukan” dalam rangka “membela diri”.

Aksi kekerasan tersebut terjadi di Sipajhar ketika sekelompok warga Muslim keturunan Bengal memprotes “aksi penggusuran dan pengusiran” yang diperintahkan oleh pemerintah Assam yang dipimpin oleh nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP).

Sejak lama BJP mengeksploitasi ketegangan antaretnis dan antaragama di Assam demi keuntungan politik mereka, dan kerap mengkampanyekan kebencian terhadap warga Muslim, yang mencakup sepertiga populasi negara bagian tersebut.

Hari Senin (20/9/2021), hampir 800 keluarga dipaksa angkat kaki dari tanah mereka. Gubuk-gubuk tempat tinggalnya dihancurkan aparat pemerintah Sipajhar, meskipun musim hujan sedang mengguyur daerah tersebut.

Kepada media India, warga menjelaskan bahwa mereka sudah membeli tanah di sana beberapa tahun silam dan mereka sudah berusaha ke pengadilan agak tidak diusir paksa dari tanah mereka. Saat ini pengadilan masih memproses kasusnya.

Politisi India rival BJP dari Partai Kongres pimpinan Rahul Gandhi mengajak warga melakukan unjuk rasa di Assam, ibukota New Delhi dan tempat-tempat lain di India guna memprotes aksi kekerasan tersebut.

“Assam sedang mengalami kebakaran yang disponsori oleh negara,” cuit pemimpin oposisi Rahul Gandhi.[hdy]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita