GELORA.CO - Sebuah video yang menampilkan ruang utama Masjid Istiqlal ramai di jagad maya. Yang menjadi perhatian, lampu di ruang ibadah utama itu warna-warni silih berganti. Sebagian menilai, malah seperti lampu disko.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, mengatakan, lampu itu merupakan bagian dari teknologi baru yang tersemat saat revitalisasi besar-besaran masjid. Tapi, pengurus tidak paham bagaimana teknologi itu bekerja.
"Kalau kami enggak ngerti masalah teknologinya. Yang jelas yang kami tahu listriknya ramah lingkungan, watt-nya kecil, nyalain dan matiin pakai aplikasi, yang pasti lebih indah," kata Abu Hurairah, saat dikonfirmasi, Minggu (12/9).
Abu Hurairah tak mengerti betul bagaimana proses pergantian lampu itu bisa bekerja. Dia menyebut, untuk lebih jelas bisa meminta penjelasan lebih detail kepada PT Waskita Karya yang melaksanakan proyek revitalisasi Masjid Istiqlal.
"Kalau mau jelasnya tanya Waskita Karya yang punya proyek ya," tambah dia.
Dalam video yang beredar di grup-grup WA, tampak sejumlah warga tengah berfoto-foto di ruang ibadah utama masjid. Saat itu, tampak lampu di atap ruang utama berubah warna-warni merah, biru, hijau secara bergantian.
Dari caption video yang beredar, sebagian menyayangkan lampu di Masjid Istiqlal itu justru lebih mirip lampu disko di diskotek dibanding di masjid.
Teknologi Lampu Masjid Istiqlal
Lampu yang tersemat di sejumlah bagian di Masjid Istiqlal memang menggunakan teknologi baru. Dikutip dari akun instagram Kementerian PUPR, lampu berteknologi baru itu berada di sejumlah lokasi.
Secara umum, teknologi ini diberi nama smart lighting. Ribuan lampu di Masjid Istiqlal diberikan IP Address yang masing-masingnya mengendalikan 20 lampu. Settingan lampu lalu diatur melalui aplikasi Pharos dari smartphone yang khusus dipegang pengelola Masjid Istiqlal. Berkat teknologi ini, Masjid Istiqlal kini terlihat semakin indah dan nyaman untuk beribadah.
Lokasi lampu pintar ini ada di ruang ibadah utama, di kubah dalam, dan kubah luar. Untuk di ruang utama, void masjid dipasangi 300 lampu utama dan 3.300 titik lampu ambiens.
Lampu ini menggunakan red, green, blue, amber, white (RGBAW). Dengan teknologi ini, ruang utama masjid jadi lebih terang tapi tidak panas terik, seperti cahaya yang sedang tertutup awan.
[kumparan]
Wajah Masjid Istiqal sekarang. Warna warni lampu... Heran gw buat apaan di bikin kayak gitu? Masjid itu sakral. Tak perlu lampu lampu kyk gituuuu Ya Allah 😲😔 pic.twitter.com/8F0bpRqNTf
— Fahmi Alkatiri (@FKadrun) September 11, 2021