Terkenal Demen Marah-marah Sejak di Surabaya, Risma Cocok Jadi Aktris Antagonis

Terkenal Demen Marah-marah Sejak di Surabaya, Risma Cocok Jadi Aktris Antagonis

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sikap kecewa terhadap proses penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diperlihatkan Menteri Sosial, Tri Rismaharini di Jember, Jawa Timur pada akhir pekan lalu, mencuri perhatian publik.

Namun, bagi Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, Mensos yang kerap disapa Risma itu memang sudah sering dikenal dengan sifatnya yang gemar marah-marah, bahkan sejak masih menjabat kepala daerah di salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur.

Sehingga dari sudut pandangnya, fenomena Risma marah-marah kepada institusi perbankan di Jember merupakan satu hal yang wajar, apabila memang menarik perhatian khalayak luas.

"Saya lihat sepanjang Risma menjadi Wali Kota Surabaya kerjaannya hanya marah-marah," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa malam (31/8).

Tapi Jerry menilai, kebiasaan Risma yang marah-marah tidak lain dan tidak bukan merupakan bagian dari pencitraan dirinya ke publik. Jika boleh memakai istilah anak-anak muda, "caper".

"Memang kelihatan Risma ingin cari dan curi perhatian publik, imbuhnya.

Terlepas dari hal itu, sepengetahuan Jerry orang yang demen marah-marah mesti ditelusuri hingga ke persoalan psikologisnya. Yang jika di dalam praktik perfilman merupakan satu bagian dari tiga jenis tokoh.

"Ini bicara psikologis seseorang jika pembawaannya marah-marah melulu. Memang cocoknyanya kalau Risma jadi aktris, paling tidak peran-peran antagonis yang marah-marah melulu," demikian Jerry. (rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita