GELORA.CO - Regenerasi kepemimpinan di PDI Perjuangan ramai diperbincangkan publik. Nama-nama calon pengganti Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP mulai dimunculkan.
Di antara nama-nama yang terkuat adalah Presiden Joko Widodo dan dua anak Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Dalam melihat dinamika yang muncul terkait pengganti Megawati, pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengurai dua kriteria calon pemimpin PDIP. Pertama berdasarkan kapasitas dan kedua berdasarkan relasi bioligis dengan Megawati.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ini menjelaskan bahwa kriteria kapasitas yang dimaksud adalah calon pengganti merupakan orang yang paling paham dengan kondisi banteng moncong putih. Dengan pemahaman yang dimiliki itu, calon tersebut bisa membawa PDIP tetap di tangga teratas gelaran pemilu.
"Jika kapasitas yang menjadi rujukan, Sekjen (Hasto) mungkin pilihan menonjol. Ini mengingat sejauh ini dia adalah orang paling banyak mengetahui isi PDIP dan terbukti PDIP memenangi pemilu. Meskipun hasil kerja kolektif, tetapi sekjen punya andil besar,” jelasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Selasa siang (7/9).
Sementara untuk kriteria biologis, nama Puan dan Prananda jadi kandidat utamanya. Hanya saja, Dedi menggarisbawahi bahwa Puan masih terlalu dini menggantikan ibunya sebagai ketua umum partai. Dedi melihat Prananda yang justru paling pas menggantikan Megawati.
"Prananda, punya kapasitas, ini dilihat dari keterlibatannya di belakang panggung,” tutupnya. (rmol)