GELORA.CO - Duka cita mendalam disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga atas meninggalnya pendiri PDI, Sabam Sirait.
Sabam yang juga anggota DPD RI tutup usia di umur 85 tahun di RS Siloam Karawaci.
“Keluarga besar PDI Perjuangan menyampaikan dan dapat merasakan duka cita yang mendalam atas berpulangnya senior dan penandatangan deklarasi PDI tanggal 10 Januari 1973,” kata Eriko kepada wartawan, Kamis dinihari (30/9).
Dalam pesannya, Eriko menilai Sabam Sirait adalah tokoh senior yang jasa-jasanya telah mewarnai perjalanan bangsa ini.
Dia juga menegaskan bahwa mengatakan seluruh keluarga besar PDIP akan meneruskan cita-cita dan perjuangan almarhum.
“Mewakili DPP Partai, kami mendoakan keluarga yang ditinggalkan dan diberikan kekuatan dan penghiburan yang sejati-jatinya dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutupnya.
Sabam yang lahir di Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada 13 Oktober 1936 merupakan politisi ulung yang pernah menjabat sebagai pejabat Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) periode 1963 hingga 1967.
Kemudian pada tahun 1967 hingga 1973, Sabam ditetapkan sebagai sekjen resmi Parkindo.
Ayah dari politisi PDIP, Maruarar Sirait ini merupakan salah satu pendiri dari Partai Demokrasi Indonesia saat fusi pada tahun 1973. Sejak saat itu juga, Sabam menjadi sekjen PDI hingga tahun 1986.
Setelah PDI berubah menjadi PDI Perjuangan, Sabam juga sempat didaulat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu).
Sabam Sirait telah memulai karir sebagai anggota DPR RI sejak tahun 1967. Sempat juga menjadi anggita Dewan Pertimbangan Agung di era Orde Baru. Pada Pemilu 2019 lalu, Sabam terpilih sebagai anggota DPD RI dari Jakarta. (RMOL)