GELORA.CO - Somasi dari Sentul City untuk pengamat politik Rocky Gerung menjadi sorotan pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Dalam somasi itu, Rocky Gerung diminta untuk mengosongkan atau membongkar rumahnya yang berdiri di Blok 026, Kampung Gunung Batu, RT.02/11 Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bagi Refly Harun, kasus yang dialami oleh Rocky Gerung kurang lebih sama dengan kasus Pesantren Markaz Syariah yang dimiliki oleh Habib Rizieq Shihab. Di mana, selama bertahun-tahun bahkan belasan tahun menempati tidak ada persoalan apapun. Tapi tiba-tiba tahun ini, 2020 dan 2021, persoalan tersebut muncul.
“Markaz Syariah dipersoalkan juga oleh pengembang dan runah Rocky Gerung juga dipermasalahkan juga oleh pengembang Sentul City," ujar Refly dalam video yang diunggah di akun YouTube Refly Harun bertajuk "Live! Rocky Gerung Disomasi! Tanahnya Diklaim Sentul City!" pada Kamis dinihari (9/9).
Refly mengaku tidak tahu persoalan yang sesungguhnya. Tapi katanya, kadang-kadang surat hak guna bangunan didapatkan di tahun belakangan atau ada penelantaran tanah tersebut sehingga sesungguhnya secara de facto sudah invalid.
"Tapi terus terang, saya tidak menguasai soal hukum tanah. Saya tanya istri nanti ya seorang notaris. Tapi intinya, ya kita bisa menduga-duga, ada apa sebenarnya. Apa karena Rocky Gerung, atau karena apa?" kata Refly.
Padahal tanah yang ditempati Rocky tidak lebar dan secara fisik juga sudah dikuasai selama belasan tahun, yaitu selama 12 tahun.
Di mana, Rocky membeli dari seorang warga yang telah menguasai secata fisik sejak 1960. Sementara, Rocky membeli dari warga tersebut pada 2009. Dia pun bertanya-tanya apa motif lain di belakang itu.
“Atau sekadar bahwa ini adalah hak, atau tanah yang diklaim yang barangkali yang awalnya tidak terlalu berharga, terlantar, tiba-tiba perusahaan mengurus hak guna bangunannya, dan setelah mendapatkan, maka berpikir bisa menggusur, meminggirkan mereka yang menguasai tanah itu secara fisik," jelas Refly.
Akan tetapi, masih kata Refly, karena yang menghadap persoalan adalah seorang Rocky Gerung yang selalu melontarkan kritikan tajam kepada rezim Joko Widodo, sangat sulit untuk mengatakan tidak ada kaitannya dengan apa yang selama ini Rocky lakukan.
"Tapi karena ini Rocky Gerung, ya memang sulit, sukar untuk tidak mengatakan bahwa ini ada kaitannya dengan eksistensi dengan Rocky selama ini. Kenapa tiba-tiba setelah 12 tahun baru dipersoalkan," pungkas Refly. (RMOL)