GELORA.CO - Tidak salah jika masyarakat khawatir atau bahkan curiga ada kemungkinan Pemilu Serentak 2024 akan dibatalkan. Hal ini mengingat penyelenggara Pemilu belum menentukan tanggal penyelenggaraan pencoblosan.
Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam serial diskusi Tanya Jawab Cak Ulung bertema 'Tarik Ulur Pemilu 2024' yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/9).
"Jadi sebenarnya masyarakat sekarang agak grogi, kita bertanya-tanya ini pemilunya jadi nggak sih," ujar Rico Marbun.
Dikatakan Rico Marbun, kondisi pandemi dan berkurangnya penghormatan pada demokrasi adalah persoalan tersendiri yang sedang terjadi saat ini. Utamanya, bagi Indonesia, di mana demokrasi salah satu tolak ukurnya adalah keberhasilan gelaran Pemilu.
Lanjutnya, sebetulnya juga sudah ada pernyataan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bahwa tidak boleh ada penundaan atau perpanjangan masa jabatan pemerintah satu negara.
"PBB sudah mengingatkan, pandemi tidak boleh menjadi alasan bagi negara manapun untuk menunda Pemilu atau memperpanjang masa jabatan tanpa legal concern dari rakyatnya," jelasnya.
Sementara di Indonesia, masih kata Rico, keraguan pada terlaksananya Pemilu Serentak 2024 seiring munculnya isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
"Nah ini ketemu dengan yang heboh sekarang, yang mendorong tiga periode dan yang masuk juga perpanjangan masa jabatan," pungkasnya.
Hadir pembicara lain dalam acara tersebut Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim dan anggota KPU RI, Hasyim Asyari. (RMOL)