GELORA.CO - Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek untuk tetap melanjutkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di saat munculnya klaster Covid-19 di sekolah disoroti publik.
Salah satu yang menkritisi keputusan Menteri Nadiem Makarim ini adalah mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie. Alvin menilai Nadiem seperti tidak merasakan kekhawatiran orang tua siswa atas kerawanan klaster Covid-19 di sekolah.
"Apakah Pak Nadiem punya anak usia di bawah 12 tahun? Belum vaksinasi? Dan harus jalani sekolah PTM?" kata Alvin Lie dikutip redaksi dari akun Twitternya, Jumat (24/9).
Data Kemendikbudristek mengemukakan, lebih dari sribu sekolah menjadi klaster penularan Covid-19 selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Dikutip dari laman kemdikbud.go.id per 23 September 2021, terctat 1.303 sekolah menjadi klaster Covid-19 atau 2,77 persen dari 47.005 sekolah yang mengisi survei. Dari data tersebut, 7.287 guru dan 15.456 siswa terpapar virus corona.
Namun baru-baru ini, Nadiem memastikan akan tetap menerapkan sekolah tatap muka.
"Temuannya itu terus kami monitor. (tapi) Bukan berarti PTM-nya diundur, masih harus jalan, terbuka, tapi kalau ada kasus klaster ya (sekolahnya) harus ditutup segera," kata Nadiem di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis kemarin (23/9).(RMOL)