GELORA.CO - Menteri BUMN Erick Thohir akan menutup tujuh perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah lama tidak beroperasi. Langkah ini dilakukan, agar ada keputusan pasti terhadap nasib BUMN yang sudah tak beroperasi tersebut.
"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh BUMN yang memang sudah lama tidak beroperasi, ini kan kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," kata Erick Thohir dalam pernyataan resmi, Kamis (23/9).
Salah satu BUMN yang akan ditutup total itu adalah PT Kertas Kraft Aceh (Persero). BUMN ini memiliki kenangan khusus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi pada 1985 pernah merantau ke Aceh dan bekerja di PT Kertas Kraft Aceh selama kurang lebih 2 tahun. Di pabrik kertas ini, Jokowi bekerja sebagai supervisor untuk survei hutan dan potensi bahan baku kertas.
Pabrik PT Kertas Kraft Aceh didirikan pada 21 Februari 1983 berdasarkan Surat Persetujuan Presiden Republik Indonesia No. I/PMA/1983 tanggal 12 April 1983.
Pemegang saham terbesar PT KKA adalah Pemerintah Indonesia, sebesar 96,67 persen, sedangkan sisanya sebesar 3,33 persen, dipegang oleh PT Alas Helau. PT KKA memiliki pabrik dengan kapasitas terpasang 135.000 ton per tahun yang dibangun di kawasan industri Lhokseumawe, sekitar 30 km dari kota Lhokseumawe, Aceh Utara.
Pabriknya dibangun di lahan seluas 219,2 hektare yang berlokasi Desa Jamuan, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara. BUMN ini memproduksi kantong semen untuk kebutuhan dalam negeri. Selain kantong semen, PT Kertas Kraft Aceh juga dapat memproduksi Kraft Liner Board (kertas pelapis pembuat kardus).
Saat melakukan kunjungan kerja ke Aceh pada 9 April 2015 untuk meresmikan beberapa proyek, Jokowi pernah menyatakan keinginannya untuk menghidupkan kembali bekas tempat kerjanya ini. "PT Kraft Aceh sudah berhenti 15 tahun agar bisa hidup kembali," ujar Jokowi saat itu.
Namun pada akhirnya, PT Kertas Kraft Aceh tak terselamatkan. Selain PT Kertas Kraft Aceh, BUMN lain yang juga dibubarkan adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero). [kumparan]