GELORA.CO - Pemprov DKI Jakarta menyatakan biaya komitmen (commitment fee) penyelenggaraan Formula E nilainya tidak sampai triliunan rupiah seperti berita yang beredar.
Commitment fee Formula E yang dibayar hanya Rp 560 miliar untuk tiga tahun. Bukan Rp 2,3 triliun (untuk lima tahun).
Hal itu tertuang dalam dokumen klarifikasi Formula E yang dikeluarkan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik DKI Jakarta pada laman Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta.
"Katanya biaya komitmen Rp2,3 triliun, faktanya adalah Rp 560 miliar bukan hanya untuk tahun pertama, tapi untuk semua tahun penyelenggaraan," tulis dokumen itu, Rabu (29/9/2021).
Untuk biaya pelaksanaan tahunan kegiatan Formula E, Pemprov DKI menyatakan tidak akan memakan biaya sebesar Rp 4,4 triliun. Namun biaya pelaksanaan per tahun disebut sekitar Rp 150 miliar.
"Dan itu tidak dibayar oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tapi akan bersumber dari sponsor yang akan dilakukan oleh Jakpro," tulis doumen tersebut.
Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa dalam perjanjian kerjasama yang terbaru, tidak ada keperluan untuk pembayaran bank garansi dalam jangka waktu tiga tahun (sisa kontrak).
"Tidak ada lagi tambahan biaya dari APBD untuk pelaksanaan Formula E baik untuk 2022, 2023, dan 2024," tulis dokumen itu.
Pemprov DKI juga menyebutkan data terbaru yang dijelaskan merupakan data yang akurat dari Jakpro dan merupakan kesepakatan yang sudah dibuat bersama Formula E Operations (FEO).
Kesimpulannya, tulis Pemprov DKI, pembiayaan Formula E yang berasal dari APBD 2019, sudah dibayarkan dua tahun yang lalu.
Pembayaran dilakukan sebelum adanya pandemi tahun 2020, dan tidak ada lagi biaya yang dikeluarkan dari APBD baik untuk komitmen fee maupun biaya penyelenggaraan ke depan.(suara)