GELORA.CO - Ketua fraksi PDIP DPRD Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan masih ada kemungkinan pihaknya mendukung Gubernur Anies Baswedan menggelar Formula E. Namun, hal itu bisa terjadi jika Anies sudah tidak lagi menjabat.
Gembong mengatakan saat ini fraksinya masih mempertanyakan ajang balap mobil listrik ini hingga mengajukan interpelasi. Terlebih lagi di masa pandemi ketika anggaran ibu kota sudah menipis dan masyarakat sedang susah.
"Kita tanya soal skala prioritas pemprov saja berkaitan dengan situasi dan kondisi pandemi saat ini. Masa sih dalam situasi seperti ini skala prioritasnya untuk balapan," ujar Gembong di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Sejauh ini, Pemprov DKI berencana menggelar Formula E di tahun 2022 meski belum masuk kalender balapan.
Bahkan, jika Formula E mau digelar di tahun 2022, menurutnya masih tidak memungkinkan. Namun jika di tahun 2023 ke atas atau ketika Anies sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jakarta, pihaknya bisa saja sepakat.
"Kalau 2023, 2024 (mau gelar Formula E) monggo saja silahkan. 2022 kita kan tahun pemulihan. Kalau kita katakan 2022 tahun pemulihan akibat pandemi," katanya.
Pada 2022 seharusnya Anies, kata Gembong, memprioritaskan anggaran untuk kebangkitan ekonomi Jakarta. Proyek-proyek strategis yang sempat tertunda juga harus segera ditunaikan.
"Katakan UMKM kita banyak yang bangkrut akibat pandemi kenapa enggak kita alokasikan untuk bantu mereka. Anak-anak Jakarta banyak yang jadi anak yatim-piatu akibat pandemi ditinggal orang tua, kenapa enggak itu jadi skala prioritas kita," pungkasnya.
Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan akan berakhir pada 2022. Anies belum bisa mencalonkan diri lagi sebagai Gubernur Jakarta karena Pilkada DKI baru akan diadakan pada 2024. (suara)